Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Mesin Pendingin Ruangan atau AC Lebih Jauh

Mesin Pengondisian Udara atau Air Conditioner (AC) adalah suatu alat yang telah dikenal sejak zaman Romawi yang pada awalnya hanya dipakai untuk menjaga agar makanan tetap pada keadaan baik dan tahan lama. Karena pada suhu yang dingin maka pergerakan dari bakteri akan lebih lambat sehingga proses pembusukan pada makanan akan menjadi lebih lama.

Pada awalnya penduduk dari utara memotong es dari danau-danau yang mengeras yang kemudian akan dijual di daerah selatan pada saat musim panas. Namun ketika di daerah utara mengalami kenaikan suhu udara, maka mereka berusaha untuk membuat alat agar es tersebut bisa bertahan yaitu dengan membuat kotak (kulkas) dalam bentuk yang sederhana.

Pada perkembangannya orang tidak memakai mesin pendingin dan untuk pengawetan makanan tetapi untuk memberikan kenyamanan pada manusia sendiri. Karena bisa membuat suhu tubuh menjadi stabil dan bisa memberikan kerja manusia secara optimal karena kenyamanan keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya.

1. Cara Kerja AC

Dilihat dari konstruksinya, sebuah pendingin AC dibagi menjadi dua bagian atau dua sisi. yaitu sisi depan dan sisi belakang. Sisi luar yaitu bagian yang berada di luar ruangan dan sisi dalam adalah bagian yang berada di dalam ruangan.

Sisi luar sebuah pendingin AC terdiri dari:
  • Daun kipas yang bisa bergerak
  • Tangki penampung air
  • Pipa kapiler dan londensor
  • Filter udara sebagai penyaring kotoran
Sisi dalam sebuah pendingin AC terdiri dari:
  • Katup ekspansi
  • Pipa penguapan (pipa evaporator)
  • Daun kipas pendorong (blower) udara segar
  • Dan yang lain sebagainya
Bahan pendingin merayap dalam pipa-pipa dengan mendapat tekanan kerja kompresor. Gas yang mendapat tekanan dari kompresor tersebut kemudian merayap menuju pipa kondensor.

Keadaan gas yang berupa uap dari kondensor akan menuju ke tangki penampung. Gas akan terus merayap menuju ke katup ekspansi. Kemudian peredaran uap yang sudah bercampur dengan refrigerant atau freon dalam pipa evaporator.

Keadaan dalam evaporator akan mengalami penguapan karena kondisinya yang berupa tekanan (temperatur) yang sangat rendah. Dari evaporator selanjutnya disedot oleh katup penghisap pada kompresor yang kemudian ditekan dengan katup tekan menuju ke pipa kondensor kembali. Dengan demikian putaran akan terus-menerus berjalan, selama kompresor yang digerakkan motor bekerja.

Untuk perlu diketahui bahwa letak kondensor dan pipa evaporator pada pendingin AC keadaannya bertolak belakang. Pipa kondensor berada pada sisi luar ruangan dan pipa evaporator berada pada sisi ruangan. Dan di tengah-tengah antara keduanya ada fan atau (kipas).

Ada dua fan, yang fungsinya berlainan yaitu:
  • Kipas luar yang berdaun sebagai kipas kondensor
  • Kipas dalam sebagai blower untuk menekan udara bertemperatur rendah masuk ruangan kamar.
Kemudian Blower menghadap ke pipa evaporator. Kedua kipas tersebut digerakkan oleh satu dinamo.

Prinsip Kerja pendingin AC
Prinsip Kerja pendingin AC

2. Langkah Kerja Perawatan Pendingin AC

Air conditioning (AC) banyak dipakai oleh rumah-rumah kaca untuk mendinginkan ruangan, seperti pada tempat kantor-kantor, hotel-hotel dan ruang kerja lainnya. Agar pendingin AC tidak sering mengalami masalah atau ganggauan maka pemakaian perawatan harus selalu diperhatikan.

Karena cukup banyak orang yang mempunyai dan menggunakan pendingin AC hanya dalam jangka waktu beberapa bulan saja sudah mengalami kerusakan. Sehingga harus mengeluarkan uang untuk perbaikan. Tetapi, ada pula orang yang mempunyai pendingin AC sampai bertahun-tahun masih saja tetap berfungsi dengan baik karena dirawat dan dipakai dengan baik.

Adapun cara pemakaian atau perawatan pada sebuah pendingin AC yang baik adalah:

  1. Ketika pendingin AC dinyalakan atau dioperasikan, kadang-kadang terjadi gangguan secara tidak sengaja. Apabila ini terjadi, maka pada saat akan menghidupkan lagi tunggulah beberapa saat (kira-kira 5 menit). Dan jangan langsung dihidupkan.
  2. Ketika pendingin AC dihidupkan atau dioperasikan (bekerja), jangan sering-sering dimatikan dan dihidupkan lagi hanya dalam waktu dekat, kecuali pada keadaan terpaksa.
  3. Pada saat pertama kali mencoba akan menjalankannya, periksalah tegangan sumbernya. Karena biasanya ada yang mempunyai dua macam sumber yaitu (220V dan 110V).
  4. Usahakan tegangan stabil.
  5. Apabila ada kelalaian misalnya kompresor berbunyi, kalau kompresor dihidupkan otomatis/sekring putus, pendingin AC kurang sempurna tanyakan pada teknisi yang benar-benar mengerti.
  6. Untuk menempatkan mesin pendingin AC usahakan kondensor mendapatkan udara bebas yang bisa paling tidak kipas masuk ruang kamar. Dan juga usahakan kondensor selalu bersih dari debu dan kotoran yang mudah menempel.
  7. Untuk membersihkan evaporator, jangan memakai benda-benda tajam / keras atau zat kimia. Karena ini bisa melukai / merusak pipa (pipa evaporator) dan menyebabkan bocornya sistem sampai gas Freon terbuang keluar.
  8. Bersihkan body pada bagian luar dengan sabun dan air hangat, dengan lap kain yang lunak. Jangan memakai bensin atau alkohol.
  9. Untuk keselamatan kerja, ketika pemasangan pertama kali pasanglah kabel groundnya.
Untuk perawatan mesin pendingin AC dilakukan pemeriksaan berkala secara teratur.

Adapun pemeriksaan tersebut, secara umum harus meliputi:

  1. Sambungan-sambungan kelistrikan.
  2. Motor listrik dan alat-alat pengaman.
  3. Suara kompresor.
  4. Jumlah refrigerant (freon) .
  5. Kekurangan dari refrigerant (freon) .
  6. Minyak pelumas.
  7. Kebocoran.
  8. Keadaan pipa-pipa atau penyangga pipa.
  9. Kebersihan kondensor.
  10. Kebersihan unit secara umum.
  11. Keadaan streng, dan juga periksa kekencangan streng (untuk tipe open unit).
  12. Overload relay.
  13.  Kapasitor (untuk tipe heremetis).

2. Macam-Macam Kerusakan Pada Pendingin AC

Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada pendingin AC yang umum yaitu:
  • Kelistrikan
  • Sistem

Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada kelistrikan pendingin AC yaitu:

a) Sumber listrik (suplpy)
b) Hubungan kabel-kabel
c) Motor kompresor
d) Motor pada kipas
e) Termostat
f) Overload (OL)
g) Kapasitor
h) Relai

Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendingin AC yaitu:

a) Kompresor
b) Pipa-pipa (kondensor/evaporator)
c) Saringan (filter)
d) Kontrol refrigerant (freon)
e) Refrigerant (freon)
-kurang refrigeran
-kelebihan refrigeran
-bocor

Kerusakan yang sering terjadi pada Kelistrikan pendingin AC

a) Sumber listrik Pendingin AC

Jika motor kompresor saat dihubungkan dengan sumber tidak berputar, maka sebelum mencari kerusakan pada bagian-bagian lain, coba periksalah tegangan pada stop kontak (dengan memakai voltmeter). Apabila tegangannya tidak ada mungkin sekring nya sudah putus atau ada sambungan yang lepas.

Mesin pendingin tidak dibenarkan untuk bekerja dengan tegangan diatas atau dibawah 10 % dari tegangan yang tertera pada plat name. Tegangan bisa diukur ketika mesin pendingin mulai bekerja. Tegangan bisa turun karena beban yang besar, umumnya terjadi pada petang hari dimana banyak memakai lampu-lampu dan tv.

Atau disebabkan oleh beban yang besar seperti (alat-alat besar) misalnya las listrik. Atau bisa juga disebabkan instalasi yang kurang baik misalnya kabel-kabel yang terlalu panjang, terlalu kecil, sambungan yang kurang baik, kabel yang sudah tua dan sebagainya.

b) Hubungan kabel-kabel Pendingin AC

Semua kabel harus diperiksa, apakah hubungannya sudah sesuai dengan wiring diagram atau belum. Disinilah pentingnya wiring diagram, yaitu mempermudah dalam pengecekan hubungan kabel. Oleh karena itu jangan sekali-kali wiring diagram tersebut dibuang ataupun dirusak.

Apakah sambungan dengan klem kabel masih baik dan juga hubungan antara klem kabel dengan terminal sudah cukup kuat?

Apabila ada kabel –kabel yang rapuh atau klem kabel yang kurang kuat memegangnya akan menyebabkan tegangan turun dan menimbulkan panas atau memutuskan aliran listrik. Sambungan kabel dengan klem kabel sebaiknya disolder untuk mendapatkan sambungan yang baik.

c) Motor kompresor Pendingin AC

Untuk memeriksa jika ada gangguan pada motor listrik, kotak terminal dibuka dahulu dan semua kabel yang ada pada terminal dilepas.

d) Motor pada kipas Pendingin AC

Beberapa mesin pendingin memakai kipas angin untuk:
  • Mendinginkan kondensor
  • Membuat aliran udara dingin pada ruangan kabinet
Jenis motor yang dapat dipakai pada kipas angin adalah:
Untuk memeriksa kesalahan pada kipas angin, lepaskan dahulu steker dari stop-kontaknya. Karena daun kipas akan sangat berbahaya jika berputar. Pemeriksaan meliputi bagian mekanis dan juga kelistrikan. Untuk pemeriksaan-pemeriksaannya meliputi bagian mekanis dan kelistrikan, untuk pengecekan bagian mekanis, biasanya perlu diperiksa keadaan porosnya.

Caranya adalah dengan mendorong kedua ujung poros bergantian kebawah / keatas atau kekiri / kekanan. Coba putarlah daun kipas dengan tangan untuk memastikan bahwa porosnya tidak seret atau macet dan daun kipas tidak menyentuh rumahnya. Jika perlu beri sedikit minyak pada poros atau dudukannya. Setelah selesai pemeriksaan mekanis, kemudian periksalah keadaan kelistrikannya dengan memakai Ohm meter.

Kemudian cobalah dengan sumber listrik, bila motor tidak berputar sedangkan sambungan kabel-kabel semua baik, coba periksa kapasitor-nya. Pemeriksaan yang lebih cepat yaitu dengan memakai kapasitor yang baru atau diganti dengan yang masih normal.

e) Termostat Pendingin AC

Apabila kita mencurigai bahwa letak kerusakan adalah temostat, putarlah selektor pada posisi cool (tombol) dari pengatur suhu, diputar kekanan atau (searah dengan jarum jam). Apabila kompresor tidak jalan, lepaskan steker dari stop kontaknya lalu periksalah sambungan kontak dari termostat dengan Ohm meter. Pemeriksaan bisa juga dilakukan dengan melepas steker dan ujung-ujung kabel dari termostat.

f) Overload (OL) Pendingin AC

Overload adalah sebuah alat pengaman yang disambung secara seri dengan kabel dari line. Pada penggunaan arus yang besar atau suhu motor yang tinggi, kontak dari Overload bisa terbuka dan akan menutup kembali setelah dingin.

Untuk memeriksa sambungan kontak dari Overload diluar, bukalah tutup kontak terminal dari kompresor. Apabila pengukuran dengan Ohm meter menunjukkan kontak dari Overload tidak ada hubungan, maka Overload dalam keadaan terbuka. Jika Overload itu panas, biarkan saja sampai menjadi dingin kemudian ukur kembali. Overload tersebut tidak bisa diperbaiki atau disetel agar kontaknya bisa menutup kembali.

g) Kapasitor Pendingin AC

Kapasitor yang dipakai pada mesin pendingin AC ada 2 macam, yaitu;
  • Starting kapasitor
  • Running kapasitor
Starting capasitor, hanya digunakan pada saat memulai (berfungsi untuk menambah kopel pada waktu start). Sedangkan running capasitor: digunakan terus-menerus pada waktu start maupun jalan. (berfungsi menambah torsi pada waktu start maupun jalan).

Kerusakan yang sering terjadi pada kapasitor yaitu:
  • Kontak di dalam
  • Putus hubungannya di dalam
  • Kontak dengan badan
  • Kekuatannya menurun
Jika ingin memeriksaan sebuah kapasitor bisa dilakukan dengan pengecekan μFnya.
Mengenal Mesin Pendingin Ruangan atau AC Lebih Jauh
Menentukan mikrofarad suatu kapasitor
Pengujian dilakukan dengan memakai sumber, (dipasang voltmeter dan amperemeter), untuk mengetahui penggunaan arus sehingga kita bisa menentukan μF dari kapasitor, sekaligus membandingkan μF tersebut dengan μF yang tertera pada name plate. Apakah masih sesuai? ΜikroFarat dari kapasitor yang diuji bisa ditentukan dengan rumus:



I: dalam satuan ampere
E: dalam satuan Volt
f: dalam satuan Hz

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengukur kapasitor:

  • Muatan Kapasitor dikosongkan dengan cara menghubung-singkat kan terminal-terminalnya
  • Tegangan sumber tidak melebihi tegangan dari Kapasitor
  • Untuk starting kapasitor waktunnya paling lama 4 detik.
  • Pada kapasitor yang short atau konsleting maka sekring akan putus
  • Pada kapasitor yang hubung terbuka, maka tidak akan terjadi penunjukan pada alat amperemeter.
  • Pada kapasitor yang masih baik, untuk hasil perhitungan mfd sama dengan μF yang tertulis pada name plate.

Kita bisa juga menguji kapasitor dengan menggunakan alat ohm meter

  • Untuk mengetahui adanya konsleting, atur ohm meter pasang pada kedudukan R x 1, kemudian kedua terminal kapasitor diukur resistansinya. 
  • Apabila jarum bergerak berarti kapasitor tersebut kontak didalam.
  • Untuk mengetahui adanya konsleting, ohm meter dipasang pada posisi R x 1000, lalu pada kedua ujung kapasitor diukur lagi resistansinya.
  • Apabila jarum tidak bergerak berarti kapasitor putus hubungannya. Namun bila jarum bergerak kemudian pelan-pelan kembali kekiri berarti kapasitor masih baik. 
  • Untuk starting kapasitor paling rendah akan menunjukkan 100 K dan ini membutuhkan waktu beberapa detik untuk mencapai resistansi tersebut.
  • Untuk mengetahui adanya grounded, ohm meter tetap dipasang pada kedudukan kilo-ohm.
  • Kemudian kita ukur resistansi antara rumah run kapasitor yang tidak ada catnya dari salahsatu dari kedua terminal secara bergantian, jika jarum bergerak berarti terjadi kontak badan.

Pengujian kapasitor start secara kasar

  1. Isi kapasitor selama 3 detik
  2. Kapasitor masih baik bila terjadi bunga api pada saat dikosongkan (hubung singkat)

h) Relai Starting

Ada 2 macam relai starting yaitu:
  • Relai arus
  • Relai tegangan
Jika kita mencurigai bahwa kerusakan terletak pada relai maka untuk memeriksanya pertama kali lepaskan steker dari stop kontak.

Relai Arus

Setelah steker dilepaskan dari stop kontak, kabel pada start dan run kapasitor dilepas hubungannya. Kemudian juga kabel yang menghubungkan terminal S dan kompresor dan terminal S dari relai.

Periksalah hubungan kontak-kontak pada terminal S dan L1 dengan mengguanakan alat ohm meter. Kita tahu bahwa relai arus adalah normally open jadi dalam pemeriksaan tersebut antara S dan L1 tidak ada hubungan. Untuk meyakinkan bahwa kontak S dan L1 terhubung baik pada waktu start dan terbuka pada waktu bekerja, pasanglah tang ampere pada kabel yang menghubungkan antara starting kapasitor dan L.

Kemudian kompresor dihubungkan dengan sumber. Relai arus tersebut masih baik apabila pada saat start jarum pada tang ampere menunjuk nilai tertentu dan setelah berjalan normal jarum menunjukkan bahwa arusnya sama dengan nol.

Setelah steker selesai dilepas dari stop kontak dan juga kabel yang menghubungkan run kapasitor dilepas dari hubungan. Relai tegangan adalah normally closed, sehingga jika diukur resistansi antara kontak 1 dan 2, maka jarum ohm meter akan menunjuk nol. Jadi antara 1 dan 2 seharusnya menunjukkan hubungan.

Relai Tegangan

Relai tegangan kumparannya terdiri dari kawat yang diameternya kecil, kemudian ujung-ujung sering putus. Untuk pengukuran besarnya resistansi kumparan dari relai, kita juga bisa memakai ohm meter. Resistansi kumparan dari sebuah relai memiliki tegangan yang berkisar antara 1000 sampai dengan 15000 ohm. Oleh karena itu untuk mengukur besarnya resistansi kita harus memakai skala kilo-ohm. (R x 1000).

Untuk pengecekan yang memakai sumber, ohm meter diganti voltmeter. Apabila relai masih baik pada saat start. Maka voltmeter menunjukkan tegangannya nol (karena kontak-kontak masih berhubungan). Setelah motor berputar normal tegangan kumparan seharusnya berhasil menarik kontak sehingga kontak terputus.

Kerusakan-kerusakan pada Sistem pendingin AC

a) Unit kompresor Pendingin AC

Untuk memeriksa kompresor AC unit bisa dicoba dengan dihubungkan ke sumber dan dipasang alat Amperemeter untuk memeriksa besaran arus yang ditarik oleh motor.

Umumnya kerusakan pada kompresor AC adalah:
  • Motor tidak jalan dan arusnya besar sekali melebihi arus rotor yang ada ditahan dari motor.
  • Motor tidak jalan tetapi arusnya hanya 1-2 kali FLA, kompresor macet. Kompresor perlu diperiksa.
  • Motor jalan tetapi arusnya kira-kira 11/2 –2 kali FLA, motor hampir terbakar.
  • Motor jalan dan arus yang ditarik normal tetapi bersuara keras, kemungkinan ada pegas yang patah.
  • Motor jalan arus yang ditarik normal, tetapi tekanan tidak memenuhi syarat, bersuara keras, kemungkinan katup kompresor rusak.
Untuk menguji kompresor secara sederhana yaitu dengan:
  • Single testing valve
  • Pressure gauge
  • Tabung R 12
  • Tang ampere
Proses tube dari kompresor dihubungkan dengan tabung R 12, pipa tekan dan kompresor dihubungkan dengan bagian bawah dari single testing valve (A), pipa hisap dihubungkan dengan ujung lain dari keran (B). Setelah dirasa tidak ada udara yang keluar dari ujung pipa, tabung R 12 dibuka sedikit untuk mendorong sisa udara, dan juga kotoran yang tertinggal, lalu ujung pipa tekan dipasang kembali.

b) Evaporator pendingin AC

Kemungkinan kerusakan pada evaporator pendingin AC yaitu:
  • Bocor
  • Buntu
Pada pendingin AC, kerusakan evaporator yang paling sering terjadi adalah adanya kebocoran dan kemungkinan terjadinya buntu. Yang disebabkan adanya kotoran atau pipa yang gepeng. Untuk mencari kebocoran periksa pada pipa sambungan atau bengkokan.

c) Kondensor Pendingin AC

Kemungkinan kerusakan pada Kondensator pendingin AC hampir sama dengan evaporator. Pada mesin pendingin AC yang sedang berjalan, bila kondensornya dipegang akan terasa panas.

d). Pipa kapiler Pendingin AC

Masalah pada pipa kapiler biasanya disebabkan oleh pipa gepeng, buntu atau bengkok, ada benda lain di dalam pipa mungkin dari kotoran atau uap air yang membeku. Apabila pipa kapiler buntu seluruhnya, maka tidak akan terdengar suara pada ujung masuk evaporator, evaporator tidak terasa dingin.

Atau dengan memperhatikan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan tekanan setelah motor dimatikan. Pada domistic pendingin AC yang normal akan bisa start kembali dalam waktu empat menit setelah motor dimatikan. Pada pipa kapiler yang buntu akan dibutuhkan waktu yang lebih lama.

e). Saringan (filter) Pendingin AC

Masalah pada saringan sama dengan pipa kapiler. Tanda lain untuk saringan yang buntu sebagian akan terjadi perbedaan panas dibanding dekat pipa kapiler. Pada saringan yang buntu sama sekali, bagian luar dari saringan berkeringat atau terjadi gumpalan es, tekanan pada sisi tegangan tinggi menjadi lebih tinggi.

f). Refrigerant (freon) Pendingin AC

Masalah yang mungkin terjadi pada Refrigerant (freon) pendingin AC ada 3 macam yaitu:
  • Terlalu banyak isi bahan pendingin AC
  • Kurang isi bahan pendingin AC
  • Bocor
Tanda-tanda kelebihan isi (over charged)
  • Tekanan pada sisi tekanan tinggi-tinggi
  • Tekanan pada sisi tekanan rendah-tinggi
  • Arus yang ditarik naik berlebihan (overload) bekerja
  • Pada saluran pipa hisap terjadi gumpalan es
  • Kompresor bersuara lebih keras
  • Pendingin kurang baik
Tanda-tanda bocor pendingin AC
  • Tekanan pada sisi tekanan tinggi normal atau rendah
  • Tekanan pada sisi tekanan rendah lebih rendah
  • Arus yang ditarik menurun
  • Pada pipa masuk evaporator terjadi gumpalan es
  • Kompresor jalan terus-menerus, penggunaan watt banyak.
  • Pendingin yang kurang baik
Untuk sistem yang kedapatan bocor pada sisi tekanan tinggi, mencari kebocoran tersebut bisa dilakukan waktu kompresor sedang berjalan. Sedangkan bila kebocoran terjadi pada sisi tekanan rendah, untuk mencari kebocoran bisa dilakukan pada waktu kompresor sedang berhenti. Dengan bisa dimulai setelah kompresor dijalankan lebih dahulu selama beberapa menit.

Mengisi Refrigerant (freon) Pada Sistem pendingin AC

Pekerjaan mengisi refrigerant (freon) bisa dilakukan pada waktu setelah selesai memperbaiki sistem-nya. Untuk mengisi refrigerant (freon), sistem lebih dahulu harus dibuat vakum (hampa udara). Jika ingin membuat vakum berarti mengosongkan atau menghampakan sistem dari udara dan kotoran yang lainya.

Apabila ketika sistem bekerja kemudian di dalamnya masih ada udara, pada saluran buang akan menimbulkan suatu gangguan. Karena udara tidak bisa diembunkan pada suhu dan juga tekanan pangembunan dari bahan pendingin.

Kemudian juga udara akan membuat suhu tinggi dan tekanan pada saluran buang dari kompresor. Dan pada suhu yang tinggi udara akan mudah bereaksi dengan minyak kompresor dan menghasilkan sebuah senyawa baru yang korosif dan sangat merusak. Untuk membuat vakum (hampa udara), memakai pompa vakum.

Mengenal Mesin Pendingin Ruangan atau AC Lebih Jauh

Langkah-langkah membuat vakum bisa dilakukan sebagai berikut:

  1. Pasanglah keran service pada lowside process tube pada kompresor.
  2. Sambungkan selang pompa vakum pada karakteristik, dan keran dalam posisi tertutup.
  3. Hidupkan pompa vakum, kemudian buka keran buang dan bukalah keran service pada kompresor secara perlahan-lahan.
  4. Jika memakai pompa vakum yang benar-benar bagus, tutup keran hisap pompa pada menit pertama lalu buka perlahan-lahan. cara ini untuk mencegah agar minyak kompresor tidak membuih dan juga tidak banyak minyak yang terhisap.
  5. Tunggulah kira-kira 19 menit, pembacaan meter kira-kira 500 mikron atau 29.6 inch dari merkuri pada compound gauge, lalu tutuplah keran pada pompa vakum. Perhatikan penunjukan dari gauge. Jika gauge menampilkan kenaikan tegangan berarti ada kebocoran dalam sistem-nya.
  6. Tutup keran service, dan matikan pompa vakum.
  7. Sambungkan tabung pengisi dengan keran service dan hembuskan selang pengisi. Masukkan side terbaca 30-40 psig, periksa kebocoran pada low side jika pengetesan sudah selesai, hidupkan kompresor dalam waktu beberapa menit.
  8. Periksa kebocoran pada sisi tekanan tinggi dari sistem.
  9. Setelah memeriksa kebocoran, hembuskan lewat sisi tekanan rendah. Penghembusan itu tujuanya untuk membantu mengeluarkan kotoran-kotoran dari sistem.
  10. Ulangi langkah-langkah diatas sampai didapatkan pembacaan 500 mikran atau 29.6 inch dari merkuri.
Setelah sistem dibuat vakum kita istirahatkan dulu selama 19 menit, sementara kita tinggal, bisa menyiapkan alat-alat untuk mengisi sistem.

Ada dua macam cara untuk mengisi sistem:

a) Mengisi dari sisi tekanan rendah.

Caranya yaitu tabung refrigerant (freon) dibuat berdiri dengan keran posisi diatas agar hanya refrigerant (freon) yang berwujud gas saja yang mengalir keruang sistem dan menghindarkan masuknya kotoran-kotoran, minyak dan uap air dari tabung kedalam sistem.

Pada sistem yang kecil pengisian bisa dilakukan dari sisi tekanan rendah (sistem yang kecil tidak memiliki penampung cairan/liquid receiver). Cara ini lebih mudah, walaupun membutuhkan waktu pengisian lebih lama namun setiap saat bahan pendingin bisa diperiksa dengan tepat dan bisa dilakukan ketika kompresor sedang berjalan ataupun berhenti.

b) Mengisi dari sisi tekanan tinggi (dengan refrigerant (freon) bentuk cairan)

Caranya yaitu dengan tabung refrigerant (freon) didirikan terbalik (keran dibawah) dan harus memakai filter pada saluran pegisian titik. Cara ini biasanya banyak digunakan pada sistem yang besar (sistem yang memiliki receiver cairan dan keran ekspansi), jumlah refrigerant (freon) yang diisikan juga banyak, disini waktu pengisian lebih singkat.

Macam-Macam Kerusakan, Penyebab dan Langkah Perbaikan Solusi

Kompresor tidak bisa distart tidak dengung.

Masalah dan Penyebab
Langkah Perbaikan
1. Ada kabel (sambungan) yang lepas
1. Cek rangkaian listrik, dan sekring
2. Overload (berlebihan) membuka
2. Tunggu untuk reset, lalu cek arus
3. Kontrol dan kontak membuka
3. Cek tekanan, dan sakelar pengontol tekanan
4. Open circuit (konsleting) pada stator
4. Ganti kumparan stator atau kompresor

Kompresor tidak mau start, terkadang bersuara mendengung (cycling on protector)

Masalah dan Penyebab
Langkah Perbaikan
1. Pengawatan yang tidak benar
1. Cek bagian rangkaian listrik
2. Tegangan sumber menurun
2. Cek tegangan sumber, lalu carilah lokasi penyebab tegangan turun
3. Kapasitor starting yang terbuka
3. Ganti kapasitor starting dengan yang baru
4. Kontak dari relai yang terus membuka
4. Cek posisi pengaturnya (sesuaikan dengan yang dipetunjuk)
5. Konsleting pada kumparan bantu
5. Cek kontak-kontak ujung, bila tak ada yang lepas ganti kompresor
6. Belitan stator tersambung dengan body (se-telah gejala diatas biasanya akan sekring teputus)
6. Cek kontak-kontak ujung
7. Tekanan pada sisi tekanan tinggi atau naik
7. Cek saringan, pipa kapiler (keran ekspansi). Cek bila ada keran
8. Kompresor macet
8. Cek kompresor, mungkin macet yang di akibat kekurangan minyak pelumas
9. Kapasitor starting sudah lemah
9. Ganti kapasitor starting dengan yang baru

Kompresor mau start, starting, winding lepas.

Masalah dan Penyebab
Langkah Perbaikan
1. Tegangan sumber menurun
1. Naikkan tegangan
2. Rangkaian listrik tidak benar
2. Cek dan cocokkan dengan wiring diagram
3. Relai sudah rusak

3. Cek relai dengan alat  Volt-meter, Amperemeter atau Ohm meter
4. Kapasitor starting sudah lemah
4. Cek kapasitas kapasitornya ganti bila perlu.
5. Tekanan pada sisi tekanan naik tinggi
5. Cek tekanan, dan cek jika ada keran yang tertutup, termostat pipa kapiler. Drier strainer, ventilasi
6. Putaran kompresor yang tidak lancar
6. Cek kompresor

Kompresor mau start dan jalan tapi overload menutup/membuka (mati-mati)

Masalah dan Penyebab
Langkah Perbaikan
1. Tegangan sumber yang rendah
1. Naikkan tegangan
2. Arus yang mengalir overload atau melebihi batas
2. Cek mungkin ada fan/pompa terhubung pada overload yang salah
3. Tekanan pada sisi tekanan rendah
3. Cek tekanan tinggi, dan termostat unit
4. Tekanan pada sisi tekanan tinggi
4. Cek ventilasi, kalau ada saluran  terlalu tinggi
5. Overload lemah
5. Cek arusnya dan ganti bila perlu
6. Kapasitas running sudah rusak
6. Cek kapasitas kapasitornya. Ganti bila perlu.
7. Ada sebagian belitan stator yang short (konsleting) atau tersentuh dengan body
7. Periksa resistansi, resistansi terhadap bodi. Ganti bila perlu
8. Pendingin motor tak kuat.
8. Perbaiki sistem pendinginan
9. Putaran pada kompresor tidak lancar.
9. Cek kompresor
10. Tegangan yang tidak seimbang (untuk tiga fase)
10. Cek tegangan tiap fase, dan perbaiki
11. Katup untuk discharge sudah rusak atau bocor
11. Ganti katup yang sudah rusak

Kapasitor start atau (starting kapasitor) terbakar.

Masalah dan Penyebab
 Langkah Perbaikan
1. Short cycling
1. Usahakan start dilakukan kurang dari 19 kali dalam kurun waktu satu jam sambil (cari penyebabnya)
2. Kumparan bantu atau (starting-winding) terlalu lama terhubung pada saat mulai start
2. Tegangan dinaikkan jika turun, ganti relai bila perlu / rusak, kurangi beban pada saat start.
3. Kontak relai sudah rusak
3. Bersihkan kontak atau ganti dengan yang baru
4. Kapasitor yang tidak sesuai
4. Cek parlist, kapasitor yang seharusnya dipasang (tegangan dan kapasitansi)
5. Terminal dan Kapasitor short (hubung singkat) oleh air
5. Coba dikeringkan, kemudian lakukan pengujian uf. Jika sudah rusak ganti dengan yang baru

Kapasitor running terbakar

Masalahdan Penyebab
Langkah Perbaikan
1. Tegangan line yang melebihi batas
1. Coba turunkan tegangan line agar tidak lebih dari 10% diatas nilai tegangan dari motor
2. Nilai tegangan dari kapasitor sudah tidak sesuai
2. Ganti dengan nilai yang sesuai
3. Terminal Kapasitor terkena air (konsleting)
3. Coba dikeringkan, kemudian lakukan pengujian uf.  Jika dirasa rusak ganti dengan yang baru

Relai terbakar

Masalah dan Penyebab
Langkah Perbaikan
1. Tegangan line yang rendah.
1. Coba naikkan tegangan line agar tidak kurang dari 10% dibawah nilai tegangan dari motor
2. Tegangan yang tinggi melebihi batas
2. Kurangi tegangan maksimum 10% melebihi nilai tegangan dari motor
3. Kapasitor running tidak sesuai
3. Ganti dengan running kapasitor yang sesuai
4. Konsleting  pada cycling
4. Cari penyebabnya / ganti jika perlu dengan relai yang baru
5. Relai terus bergetar
5. Keraskan pemasangan pada relai
6. Relai tidak sesuai
6. Ganti relai yang sesuai

Suara berisik

Masalah dan Penyebab
Langkah Perbaikan
1. Pipa bertabrakan dengan pipa lain atau dengan kabinet
1. Jauhkan dan perbaiki jaraknya agar sesuai
2. Ada sekrup yang kurang keras atau lepas
2. Cari sekrup / baut yang kurang keras atau sudah terlepas. Dan pasangkan kembali
3. Kerusakan pada fan / motor kompresor
3. Cek, kemudian ganti jika perlu

Overload mati-mati (unit cycles on overload).

 Masalah dan Penyebab
 Langkah Perbaikan
1. Relai sudah rusak
1. Ganti relai dengan yang masih baik atau baru
2. Overload sudah mulai lemah
2. Ganti overload dengan yang masih baik atau baru
3. Tegangan yang terlalu rendah
3. Cek stop kontak memakai voltmeter, Cek perangkat listrik pada saluran yang sama, mungkin ada penghubung yang terlalu panjang atau kabel yang terlalu kecil

Kompresor rusak

Masalah dan Penyebab
Langkah Perbaikan
1. Katup atau Kelep sudah rusak
1. Lepas kompresor dan ganti kompresor atau kelep
2. Minyak pelumas tidak cukup
2. Tambahkan minyak pelumas bila belum baik, bongkar kompresor atau bila perlu ganti kompresor dengan baru
3. Kompresor yang terlalu panas
3. Jika ada arus kerusakan pada kompresor. bongkar atau ganti dengan yang baru
4. Ada minyak pelumas yang sesekali menetes dilantai
4. Cari letak kebocoran biasanya (pada terminal atau mungkin ada pipa yang pecah, retak). Perbaiki dikosongkan, lalu diisi lagi

Terjadi bunga es pada evaporator

Masalah dan Penyebab
Langkah Perbaikan
1. Saringan udara mungkin sudah kotor atau buntu
1. Periksa,kemudian dibersihkan atau bisa ditukar
2. Aliran udara yang mengalir melewati evaporator kurang
2. Periksa fan motor dan roda pada blower
3. Suhu udara ruangan atau kamar terlalu rendah
3. Apabila suhu kamar rendah dibawah 70ºF (21ºC) pada evaporator akan terjadi bunga es. Jalankan fan motor saja sampai semua bunga es mencair
4. Sistem kurang refrigerant (freon)
4. Cari yang bocor, dan perbaiki kemudian diisi bahan pendingin lagi
5. Fan motor sering mati-mati
5. Fan motor terlalu panas, pelumasan yang kurang atau rusak bagian listrik

Rangkaian Listrik AC

Mengenal Mesin Pendingin Ruangan atau AC Lebih Jauh