Peralatan (alat-alat) Yang dibutuhkan dalam Perbaikan Service Refrigerant (freon) dan Retrofit
Yang dimaksud service refrigerant (freon) disini adalah suatu tindakan perawatan atau perbaikan yang mengharuskan refrigerant (freon) harus dikeluarkan dari dalam sistem. Sedangkan yang dimaksud dengan retrofit disini adalah suatu tindakan konversi atau penggantian refrigerant (freon) CFC dengan refrigerant (freon) yang baru (yang bebas dari khlor dan tidak merusak lingkungan sekitar)
Agar bisa lebih memahami dengan baik prosedur untuk penanganan refrigerant (freon) pada saat service dan retrofit, Maka pada pembahasan ini akan dijelaskan juga tentang jenis-jenis peralatan yang dibutuhkan ketika perbaikan atau service refrigerant (freon) dan retrofit.
Alat Tang Multimeter ini dipakai untuk mengukur resistansi (misalnya 0-200 Ω), tegangan DC (sebaiknya sampai dengan 1000 V), tegangan AC (sebaiknya sampai dengan 750V), arus listrik (sekitar 0-30 amper) Tanpa harus membuka kabel, yaitu cukup dengan melingkarkan tang pada salah satu kabel yang bertegangan (line).
Pada Alat multimeter ini juga sudah dilengkapi dengan kabel pengubung biasa, sehingga dapat dipakai untuk memeriksa sambungan. Dan juga memeriksa kumparan motor apakah terjadi kontak dengan badan kompresor dan lainya. Alat ini dapat juga digunakan untuk memeriksa tegangan dan arus listrik pada jala-jala.
Alat Termometer yang dipakai untuk mengukur temperatur, termometer yang digunakan sebaiknya adalah termometer digital agar lebih mudah dalam membaca tampilan/display (penunjukan) dan waktu pengukuran yang relatif tepat. Kisaran kemampuan pengukuran pada temperatur sebaiknya antara -50ºC sampai dengan 70ºC.
Termometer yang dipakai sebaiknya juga memiliki sensor batang yang cukup panjang dan dihubungkan dengan kabel yang cukup panjang juga. Sensor bisa dipasang pada media yang akan diukur, baik makanan, udara, atau pada pipa refrigerant (freon).
Pemotong pipa tembaga disini dipakai agar potongan menjadi lebih rapi/rata dan pipa tetap bulat serta tidak ada retakan yang mengganggu. Hal ini juga menjadi penting agar pada saat pipa di flare atau di swage pipa tidak menjadi pecah dan hasilnya lebih baik.
Pipa kapiler juga memiliki pemotong khusus, sehingga pada penampang pipa yang kecil tetap bulat dan tidak tersumbat pada saat dipotong.
Pada pipa tembaga apabila akan dilengkungkan harus memakai peralatan khusus pembengkok agar penampang pipa pada belokan tidak berubah.
Untuk menyambung pipa dengan nipple atau solder dibutuhkan sebuah alat flaring dan swaging. Alat ini juga bisa digunakan untuk membesarkan ujung pipa.
Tang penusuk dipakai untuk melubangi pipa yang berisi refrigerant (freon) dengan tujuan mengambil refrigerant (freon). Tang ini dilengkapi juga dengan jarum berlubang yang ada didalam selubung karet, pada saat dijepitkan ke pipa, jarum akan melubangi pipa tanpa merubah penampang pada pipa.
Refrigerant (freon) dalam pipa lalu mengalir melalui lubang pada jarum dan menuju ke terminal saluran yang terhubung dengan selang. Selanjutnya Refrigerant (freon) bisa dialirkan ke tabung penampung. Dengan memakai alat ini, refrigerant (freon) yang terlepas ke udara bisa dikurangi.
Fungsi dari tang penjepit ini yaitu untuk menjepit pipa yang berisi refrigerant (freon) sebelum pipa tersebut dipotong. Dengan menjepit pipa pada beberapa bagian diharapkan setelah dipotong tidak ada refrigerant (freon) yang keluar. Setelah itu pipa kemudian dibrazing pada ujung yang dipotong tadi.
Pada Tabel dibawah akan menjelaskan informasi beberapa jenis alat brazing berdasarkan jenis bahan bakar dan pengosidasinya. Material pengisi yang banyak dipakai adalah 'perak' dan untuk hasil brazing yang bagus/baik biasanya memakai flux.
Tabel beberapa alat brazing dan karakteristiknya
Adanya gas-gas tak terkondensasi pada sistem akan menghalangi peripindahan panas dalam evaporator dan kondensor, dan menaikan tekanan keluaran (discharge). Adanya air tersebut juga bisa menyebabkan korosi, penimbunan kerak dan membuat pelumas menjadi asam.
Untuk proses vakum yang baik, pompa vakum harus bisa mengosongkan sampai dengan tekanan 20 - 50 mikron air raksa. Untuk melihat tekanan vakum dibutuhkan alat pengukur tekanan vakum yang bisa mengukur tekanan dari 5 sampai dengan 5000 mikron Hg.
Jika tidak mempunyai alat pengukur vakum, maka sistem harus dipompa selama paling tidak setengah jam kemudian setelah penunjuk tekanan di Gauge Manifold menunjukkan -30 inchi/-760mmHg/0 milibar.
Ada Beberapa Macam Jenis Gauge Manifold antara lain:
Pada Gauge Manifold dua laluan mempunyai dua katup untuk mengatur aliran yaitu katup yang warna biru pada sisi tekanan rendah dan katup yang warna merah pada sisi tekanan tinggi. Ketika pengosongan refrigerant (freon) dari sistem dan proses kerja vakum kedua katup terbuka. Sehingga refrigerant (freon) dari sisi isap akan mengalir melewati selang penghubung yang berwarna biru.
Kemudian pada refrigerant (freon) yang dari sisi keluaran kompresor akan melewati selang penghubung yang berwarna merah. Selanjutnya memasuki gauge manifold dan keluar menuju tangki penampung, mesin recovery, atau pompa vakum melewati selang penghubung berwarna kuning.
Pengosongan dapat juga dilakukan pada satu sisi dengan cara membuka katup pada satu sisi saja. Pengisian bisa dilakukan dengan cara yang sama yaitu dengan membuka katup pada salah satu sisi. Sedangkan pada selang yang tadinya ke pompa vakum dihubungkan ke tabung refrigerant (freon) pengisi.
Gauge manifold empat laluan memiliki empat saluran dan empat katup. Pada katup sisi tekanan rendah (biru), katup sisi tekanan tinggi (merah), katup vakum (kuning) dan katup pengisian (hitam). Dengan memakai Gauge Manifold ini proses pengosongan dan pengisian bisa dilakukan
tanpa harus melepaskan selang kuning penghubung pompa vakum ke tangki refrigerant (freon) yang bisa saja menyebabkan masuknya udara ke dalam selang.
Biasanya untuk mencegah hal semacam ini selang di flashing oleh refrigerant yang berarti melepaskan refrigerant (freon) ke atmosfer. Untuk mengukur tekanan vakum, manifold bisa dilengkapi dengan pengukur vakum yang lebih teliti.
Pada cara yang pertama sistem berisi refrigerant (freon) dan pada sensor alat deteksi diarahkan dan didekatkan pada bagian-bagian yang dicurigai bocor seperti pada sambungan atau penghubung. Sensor akan memberikan sinyal alarm jika terdapat kebocoran. Gas nitrogen biasanya dipakai dalam tes kebocoran karena gas ini bersifat inert dan tidak mudah terbakar.
Pada sistem yang akan diisi refrigerant (freon), sebelumnya diisi terlebih dahulu dengan gas nitrogen bertekanan. Kemudian bagian-bagian yang dicurigai dioleskan air sabun. Sabun akan menggelembung jika terdapat kebocoran. Gas nitrogen selanjutnya dikeluarkan dan sistem di vakum sebelum diisi refrigerant (freon). Air sabun biasanya juga dipakai langsung untuk memeriksa kebocoran pada sistem yang masih berisi refrigerant (freon).
Maksud dari penggabungan ketiga proses diatas dalam satu mesin adalah agar tidak ada refrigerant (freon) yang terlepas ke atmosfer sebagai akibat dari adanya pergantian selang pada setiap proses.
Refrigerant (freon) yang terdapat pada selang penghubung bisa saja terlepas ke atmosfer dan merusak ozon. Pada komponen-komponen utama mesin 3R ini bisa dilihat pada Gambar diatas. Cara kerja dari mesin ini secara rinci akan dibahas pada kesempatan berikutnya. Selain mesin 3R ada juga mesin 2R yaitu recovery, dan recycle saja, dan ada juga mesin yang hanya dipakai untuk pengosongan (vakum) dan pengisian (recharging).
Agar bisa lebih memahami dengan baik prosedur untuk penanganan refrigerant (freon) pada saat service dan retrofit, Maka pada pembahasan ini akan dijelaskan juga tentang jenis-jenis peralatan yang dibutuhkan ketika perbaikan atau service refrigerant (freon) dan retrofit.
Peralatan Perbaikan (service) Refrigerant (freon) dan Retrofit
Peralatan (alat-alat) service terdiri dari:- Peralatan listrik
- Peralatan pipa
- Peralatan penangan refrigerant (freon), dan
- Peralatan umum
1. Peralatan Listrik
Peralatan listrik yang perlu dipersiapkan yaitu:a) Tang Multimeter Digital
Pada Alat multimeter ini juga sudah dilengkapi dengan kabel pengubung biasa, sehingga dapat dipakai untuk memeriksa sambungan. Dan juga memeriksa kumparan motor apakah terjadi kontak dengan badan kompresor dan lainya. Alat ini dapat juga digunakan untuk memeriksa tegangan dan arus listrik pada jala-jala.
b) Termometer Digital
Termometer yang dipakai sebaiknya juga memiliki sensor batang yang cukup panjang dan dihubungkan dengan kabel yang cukup panjang juga. Sensor bisa dipasang pada media yang akan diukur, baik makanan, udara, atau pada pipa refrigerant (freon).
c) Peralatan Listrik Yang Lainya
Peralatan listrik yang lainnya yang mungkin dibutuhkan antara lain yaitu:- Cutter, atau pembuka isolator kawat (wire stripper)
- Tang pemutus kawat
- Isolator tape
2. Peralatan Pipa
Peralatan pipa yang perlu dipersiapkan adalah:a) Pemotong Pipa
Pipa kapiler juga memiliki pemotong khusus, sehingga pada penampang pipa yang kecil tetap bulat dan tidak tersumbat pada saat dipotong.
b) Alat Pembengkok Pipa
Pada pipa tembaga apabila akan dilengkungkan harus memakai peralatan khusus pembengkok agar penampang pipa pada belokan tidak berubah.
c) Alat flaring and swaging
Untuk menyambung pipa dengan nipple atau solder dibutuhkan sebuah alat flaring dan swaging. Alat ini juga bisa digunakan untuk membesarkan ujung pipa.
d) Tang Penusuk (piercing pliers)
Refrigerant (freon) dalam pipa lalu mengalir melalui lubang pada jarum dan menuju ke terminal saluran yang terhubung dengan selang. Selanjutnya Refrigerant (freon) bisa dialirkan ke tabung penampung. Dengan memakai alat ini, refrigerant (freon) yang terlepas ke udara bisa dikurangi.
e) Tang Penjepit
f) Alat untuk Brazing
Brazing dibutuhkan untuk menyambung pipa atau menutup adanya kebocoran. Pipa yang akan disambung biasanya dipanaskan dahulu di atas temperatur material pengisi tetapi masih dibawah titik leleh material pipa yaitu (antara 600-800ºC). Pemanasan bisa dilakukan dengan semburan api obor hasil pembakaran bahan bakar dengan oksigen atau udara.Pada Tabel dibawah akan menjelaskan informasi beberapa jenis alat brazing berdasarkan jenis bahan bakar dan pengosidasinya. Material pengisi yang banyak dipakai adalah 'perak' dan untuk hasil brazing yang bagus/baik biasanya memakai flux.
Tabel beberapa alat brazing dan karakteristiknya
2. Peralatan penanganan refrigerant (freon)
Peralatan penanganan refrigerant (freon) antara lain yaitu:a) Pompa Vakum
Pompa vakum dibutuhkan untuk mengosongkan refrigerant (freon) dari sistem sehingga bisa menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti uap air dan udara. Hal semacam ini harus dilakukan agar tidak menggangu kerja dari mesin refrigerasi. Uap air yang berlebihan pada sistem bisa memperpendek umur kerja operasi filter drier. Dan juga penyumbatan khususnya pada bagian sisi tekanan yang rendah seperti pada katup ekspansi.Adanya gas-gas tak terkondensasi pada sistem akan menghalangi peripindahan panas dalam evaporator dan kondensor, dan menaikan tekanan keluaran (discharge). Adanya air tersebut juga bisa menyebabkan korosi, penimbunan kerak dan membuat pelumas menjadi asam.
Untuk proses vakum yang baik, pompa vakum harus bisa mengosongkan sampai dengan tekanan 20 - 50 mikron air raksa. Untuk melihat tekanan vakum dibutuhkan alat pengukur tekanan vakum yang bisa mengukur tekanan dari 5 sampai dengan 5000 mikron Hg.
Jika tidak mempunyai alat pengukur vakum, maka sistem harus dipompa selama paling tidak setengah jam kemudian setelah penunjuk tekanan di Gauge Manifold menunjukkan -30 inchi/-760mmHg/0 milibar.
b) Gauge Manifold
Gauge Manifold dipakai untuk mengukur tekanan refrigerant (freon) baik ketika pengisian maupun pada waktu beroperasi. Yang bisa dilihat dari Gauge Manifold adalah tekanan kondensor atau tekanan keluaran (discharge) kompresor dan tekanan evaporator atau tekanan isap (suction) kompresor.Ada Beberapa Macam Jenis Gauge Manifold antara lain:
- Gauge Manifold dua laluan
- Gauge Manifold empat laluan
Pada Gauge Manifold dua laluan mempunyai dua katup untuk mengatur aliran yaitu katup yang warna biru pada sisi tekanan rendah dan katup yang warna merah pada sisi tekanan tinggi. Ketika pengosongan refrigerant (freon) dari sistem dan proses kerja vakum kedua katup terbuka. Sehingga refrigerant (freon) dari sisi isap akan mengalir melewati selang penghubung yang berwarna biru.
Kemudian pada refrigerant (freon) yang dari sisi keluaran kompresor akan melewati selang penghubung yang berwarna merah. Selanjutnya memasuki gauge manifold dan keluar menuju tangki penampung, mesin recovery, atau pompa vakum melewati selang penghubung berwarna kuning.
Pengosongan dapat juga dilakukan pada satu sisi dengan cara membuka katup pada satu sisi saja. Pengisian bisa dilakukan dengan cara yang sama yaitu dengan membuka katup pada salah satu sisi. Sedangkan pada selang yang tadinya ke pompa vakum dihubungkan ke tabung refrigerant (freon) pengisi.
Biasanya untuk mencegah hal semacam ini selang di flashing oleh refrigerant yang berarti melepaskan refrigerant (freon) ke atmosfer. Untuk mengukur tekanan vakum, manifold bisa dilengkapi dengan pengukur vakum yang lebih teliti.
c) Alat Pendeteksi Kebocoran
Deteksi kebocoran bisa dilakukan dengan memakai pendeteksi refrigerant (freon) elektronik atau dengan cara yang umum yaitu gas nitrogen dan air sabun.Pada cara yang pertama sistem berisi refrigerant (freon) dan pada sensor alat deteksi diarahkan dan didekatkan pada bagian-bagian yang dicurigai bocor seperti pada sambungan atau penghubung. Sensor akan memberikan sinyal alarm jika terdapat kebocoran. Gas nitrogen biasanya dipakai dalam tes kebocoran karena gas ini bersifat inert dan tidak mudah terbakar.
Pada sistem yang akan diisi refrigerant (freon), sebelumnya diisi terlebih dahulu dengan gas nitrogen bertekanan. Kemudian bagian-bagian yang dicurigai dioleskan air sabun. Sabun akan menggelembung jika terdapat kebocoran. Gas nitrogen selanjutnya dikeluarkan dan sistem di vakum sebelum diisi refrigerant (freon). Air sabun biasanya juga dipakai langsung untuk memeriksa kebocoran pada sistem yang masih berisi refrigerant (freon).
d) Mesin Recovery, Recycle dan Recharging
Mesin Recovery, Recharging dan Recycle, yang juga disebut sebagai mesin 3R, memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk mengeluarkan dan menangkap refrigerant (recovery). Kemudian mendaur ulang refrigerant yang ditangkap (recycle) dengan cara memisahkannya dari pelumas dan menyaring kotoran padat, dan mengisikan kembali refrigerant yang ditangkap ke dalam sistem (recharging).Maksud dari penggabungan ketiga proses diatas dalam satu mesin adalah agar tidak ada refrigerant (freon) yang terlepas ke atmosfer sebagai akibat dari adanya pergantian selang pada setiap proses.
Refrigerant (freon) yang terdapat pada selang penghubung bisa saja terlepas ke atmosfer dan merusak ozon. Pada komponen-komponen utama mesin 3R ini bisa dilihat pada Gambar diatas. Cara kerja dari mesin ini secara rinci akan dibahas pada kesempatan berikutnya. Selain mesin 3R ada juga mesin 2R yaitu recovery, dan recycle saja, dan ada juga mesin yang hanya dipakai untuk pengosongan (vakum) dan pengisian (recharging).
3. Peralatan Umum
Peralatan (alat-alat) umum yang sebaiknya juga dimiliki (tersedia) yaitu:- Kikir datar
- Kertas amplas
- Kikir bulat
- Sikat kawat
- Palu
- Gergaji besi
- Obeng
- Kunci inggris
- Tang
- Kunci L
- Kunci pembuka katup gas