Intruksi-Intruksi Dasar pada PLC
Instruksi dalam PLC dipakai untuk menggerakan (kendali) peralatan yang kita inginkan. Instruksi tersebut sebagai dasar kita akan menjalankan sebuah program. Instruksi terbagi menjadi dua yaitu instruksi dasar dan instruksi fungsi yang (terdiri atas fungsi instruksi dalam PLC).
Instruksi diatas adalah instruksi-instruksi yang dipunyai dan sebenarnya masih banyak lagi untuk mengetahui instruksi yang belum tertulis disini seperti :
Klik Function pada software PLC Omron Syswin atau Cx-Programmaer kemudian pilih All instruction dan pilih yang akan Anda cari kemudian Klik Reference, Maka akan tampil karakteristik instruksi yang tadi Anda inginkan (hanya saja dalam bahasa Inggris).
Instruksi dasar tanpa memakai fasilitas fungsi instruksi yang sudah disediakan PLC. Contoh skematik manual berikut dipakai untuk mengoperasikan sebuah motor listrik. Pada gambar dibawah akan ditampilkan diagram Ladder (pemograman PLC) menggantikan diagram manual rangkaian disamping.
Untuk F1 adalah MCB dipasang secara langsung pada instalasi PLC, sedangkan pada F2 adalah TOR (Thermal Overload Relay) bisa dipasangkan dalam pemograman. Untuk instruksi dasar ini yaitu 01000 bisa memakai bit kerja.
Dimana F2 adalah TOR, S0 adalah tombol stop (berhenti) dan S1 adalah tombol start (mulai).
Tujuan:
Aktifkan (ON) B untuk eksekusi AKTIF (ON) tidak memengaruhi B untuk kondisi eksekusi MATI (OFF).
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Ketersediaan:
C200HS CPM1 CPM2 * SRM1 SRM1-V2, COM1, COM1H, IDSC, dan C200HX Family
Instruksi set ini biasanya dipasangkan dengan instruksi rset berbentuk seperti berikut:
Tujuan:
Mematikan (OFF) B untuk eksekusi AKTIF (ON) tidak memengaruhi B untuk kondisi eksekusi MATI (OFF).
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Ketersediaan:
C200HS CPM1 CPM2 * SRM1 SRM1-V2, COM1, COM1H, IDSC, dan C200HX Family
Bit diatas merupakan bit (kontak) bisa memakai bit kerja (lihat pada tabel tentang work bit) atau bit output pada daerah I/O, AR, HR, atau LR.
Misalnya:
Pada gambar disamping pada set memakai bit kerja 01008 (tidak ada pada terminal output PLC).
Bit 01000 dipakai untuk menyalakan (ON-kan) 01000.
Bit input 00000 untuk menyalakan (aktifkan 01008) dan 00001 untuk mematikan (OFF-kan).
Bit pada set dan reset harus sama dan 01000 bisa dipakai untuk mengoperasikan relai atau yang lainnya.
Tujuan:
Menentukan bit (B) sebagai kait, dikontrol oleh input set (S) dan reset (R).
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Ketersediaan:
Semua PLC
Contoh pemakaian KEEP (11) pada gambar dibawah:
B = bit (contact) bisa memakai bit kerja atau bit output. Contoh diatas memakai bit kerja dengan fasilatas HR atau Holding Relay. Yang akan menahan status sebuah bit bila pada saat bekerja atau beroperasi listrik mati / terputus kemudian listrik hidup kembali maka akan menahan status bit tersebut.
Tujuan:
Timer diaktifkan ketika kondisi eksekusi ON dan reset (ke SV) ketika kondisi eksekusi OFF. TIMER yang pernah aktif mengukur dalam satuan 0.1 detik dari SV. Jika eksekusi tetap ON cukup lama untuk TIMER untuk waktu ke nol, Bendera Penyelesaian untuk nomor TC yang digunakan akan tur dan akan tetap ON sampai TIMER diatur ulang (yaitu, sampai kondisi pelaksanaannya OFF).
Rentang:
N: TC Nomor 000-511
SV: Tetapkan Nilai (kata, BCD)
Ketersediaan:
Semua PLC
Contoh penggunaan timer
Pada gambar disamping bila 0000 ON maka 01002 ON. Kemudian setelah 20 detik (setting timer) 01002 akan OFF kembali.
Tujuan:
CNT digunakan untuk menghitung mundur dari SV ketika kondisi eksekusi pada pulsa menghitung, CP. beralih dari OFF ke ON, yaitu, nilai sekarang (PV) akan ditentukan oleh kapan pun CNT dieksekusi dengan kondisi eksekusi ON untuk CP dan kondisi eksekusi OFF untuk eksekusi terakhir.
Jika kondisi eksekusi tidak berubah atau berubah dari ON ke OFF, PV CNT tidak akan berubah. Bendera Penyelesaian untuk penghitung akan ON ketika PV mencapai nol dan akan tetap ON hingga penghitung diatur ulang.
CNT diatur ulang dengan input reset, R. Ketika R beralih dari OFF ke ON, PV diatur ulang ke SV. PV tidak akan didekremasi sementara R adalah 0 Menghitung mundur dari SV akan dimulai lagi ketika R beralih ke OFF. PV untuk CNT tidak akan diatur ulang di bagian program yang saling terkait atau dengan gangguan daya.
Rentang:
N: TC Nomor 000-511
SV: Tetapkan nilai / Set value (word, BCD)
IO, AR DM, HR, #
Tersedianya:
Semua PLC
Contoh pemakaian counter seperti berikut:
Pada gambar disamping bila 00004 ON sebanyak 10 kali (setting counter sebanyak 10 kali) maka NO dari CNT 001 akan sehingga 01004 akan ON jika mau OFF-kan 01004 dan counter tekan reset dengan meng ON kan 00005
Tujuan:
DIFU (13) AKTIFKAN bit yang ditunjuk (B) untuk satu pemindaian dalam penerimaan tepi (naik) utama dari sinyal input.
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Tersedianya:
Semua PLC.
Contoh pemakaian DIFU (13) sebagai berikut:
Pada gambar diatas bila 0004 ON sekali maka 200.00 akan ON satu siklus atau (sekejap) sehingga 01004 ON dan NO dari 01004 akan mengunci (lock)
Tujuan:
SFT (10) dikendalikan oleh tiga kondisi eksekusi, I, P dan R. Jika SFT (10) dieksekusi dan (a) kondisi eksekusi P adalah ON dan OFF eksekusi terakhir dan (b) R OFF, Maka kondisi eksekusi I digeser ke dalam bit paling kanan dari register geser yang didefinisikan antara St dan E, yaitu, jika I ON, 1 bergeser ke dalam register, jika OFF, 0 bergeser masuk.
Ketika I digeser ke dalam register, semua bit sebelumnya dalam register digeser ke kiri dan bit paling kiri dari register, register hilang.
Kondisi eksekusi pada fungsi P seperti instruksi yang dibedakan, yaitu, I akan dialihkan ke register hanya ketika P ON dan OFF saat SFT (10) terakhir dieksekusi. Jika kondisi eksekusi P tidak berubah atau telah berubah dari ON ke OFF, daftar saringan akan tetap tidak terpengaruh.
St menunjuk kata paling kanan dari register geser, E menunjuk yang paling kiri. Daftar saringan mencakup kedua kata (word) ini dan semua kata di antaranya. Kata yang sama dapat digunakan untuk St dan E untuk membuat register penyaringan 16-bit (yaitu, 1-kata).
Ketika kondisi eksekusi R berjalan ON, semua bit dalam register geser akan dimatikan (yaitu, diatur ke 0) dan register geser tidak akan.
Apabila 00000 ON 1 kali dan 00001 juga ON maka 01002 akan ON karena 200 memiliki nilai 1. Kemudian bila 00001 ON untuk yang kedua kali dan 00000 tetap ON maka 01003 akan ON karena telah digeser 1 kali dan demikian seterusnya. 00000 sebagai masukan (input), sedangkan 00001 yang menggeser bit, dan 00002 me-reset
Dari perbandingan data tersebut ada 3 kemungkinan yang terjadi lebih besar (greater than), sama dengan (Equals) atau lebih kecil (less than) bisa di simpulkan dengan special relay (SR) seperti berikut:
a. Bila Cp1 > Cp2 maka bit SR 25505 akan ON (Lebih besar dari)
b. Bila Cp1 = Cp2 maka bit SR 25506 akan ON (Sama dengan)
c. Bila Cp1 < Cp2 maka bit SR 25507 akan ON (Kurang dari)
Tujuan:
Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan mengeluarkan hasilnya ke GR, EQ dan LE bendera di area SR.
Rentang:
Cp1: Kata perbandingan pertama IO, AR, DM, HR, TC, LR, #
Cp2: 2 membandingkan kata IO, AR, DM, HR, TC, LR, #
Pada gambar disamping 00000 ON maka akan dibandingkan data dari DM 1 (#0025) dengan data DM2 (#0050) Bila lebih besar maka 01002 ON.
Bila sama dengan maka 01004 ON
Bila lebih kecil maka 01003 ON
Itulah beberapa instruksi pada PLC dan masing-masing instruksi bisa digabungkan, contoh berikut rangkaian ON dan OFF memakai 1 buah tombol memakai instruksi DIFU (13), KEEP (11) dan Counter:
Apabila 00001 ON sekali maka 01001 akan ON. NO DIFU 01009 akan ON sekejap atau (satu siklus) yang membuat KEEP ON dan membuka NC 01001 dan menutup NO 01001 dan siap untuk reset. Apabila 0001 ON untuk yang kedua kali maka 01001 akan OFF.
Contoh 2
Cara kerja rangkaian disamping yaitu bila 000.04 ON maka counter 002 akan ON dan CNT002 akan me-reset counter. Apabila Counter ON maka CNT002 pada network 2 juga akan ON sekali membuat keep (200.05) ON, NO 200.05 akan ON siap untuk melakukan reset keep.
Demikianlah beberapa instruksi PLC, Jika Anda ingin melihat instruksi yang lain bisa dengan cara pilih function (pada software). Kemudian klik dan pilih Instruction list sekarang tinggal pilih instruction yang diinginkan lalu reference maka bisa dilihat fungsi dari instruksi yang dipilih tersebut. Perhatikan gambar dibawah untuk software SISWIN:
Selanjutnya pilih All instructions maka muncul seperti berikut:
Sedangkan untuk software CX- Programmer, klik Help kemudian pilih Instruction Reference tinggal pilih seri dan PLC akan tampil seperti berikut:
Selanjutnya kita pilih instruction yang kita inginkan.
A. Intruksi Dasar pada PLC OMRON
1. Instruksi Input
Intruksi
|
Mnemonik
|
Kode
|
Fungsi
|
LOAD
|
LD
|
O
|
Menghubungkan kondisi NO kekiri bus bar
|
LOAD NOT
|
LD NOT
|
O
|
Menghubungkan kondisi NC kekiri bus bar
|
AND
|
AND
|
O
|
Menghubungkan kondisi NO secara SERI dengan sebelumnya
|
AND NOT
|
AND NOT
|
O
|
Menghubungkan kondisi NC secara SERI dengan sebelumnya
|
OR
|
OR
|
O
|
Menghubungkan kondisi NO secara PARALEL dengan sebelumnya
|
OR NOT
|
OR NOT
|
O
|
Menghubungkan kondisi NC secara PARALEL dengan sebelumnya
|
AND LOAD
|
AND LD
|
O
|
Menghubungkan 2 blok intruksi secara SERI
|
OR LOAD
|
OR LD
|
O
|
Menghubungkan 2 blok intruksi secara PARALEL
|
2. Instruksi Output
Intruksi
|
Mnemonik
|
Kode
|
Fungsi
|
Ooutput
|
OUT
|
O
|
Hasil output dari logika sebuah bit
|
Output NOT
|
OUT NOT
|
O
|
Hasil output terbalik dari dari logika sebuah bit
|
SET
|
SET
|
O
|
Force set (ON) sebuah bit
|
RESET
|
RESET
|
O
|
Force reset (OFF) sebuah bit
|
KEEP
|
KEEP
|
O
|
Menahan status dari bit yang bersangkutan
|
Differentiator UP
|
DIFU
|
O
|
Bit menjadi ON untuk satu siklus saat transisi dari OFF ke ON
|
Differentiator DOWN
|
DIFD
|
O
|
Bit menjadi ON untuk satu siklus saat transisi dari ON ke OFF
|
3. Instruksi Kontrol
Intruksi
|
Mnemonik
|
Kode
|
Fungsi
|
NO Operation
|
NOP
|
00
|
-
|
END
|
END
|
01
|
Mengakhiri program yang telah dibuat
|
Interlock
|
IL
|
02
|
Jika kondisi IL (02) OFF maka semua output OFF dan semua PV timer di
reset dari IL (02) sampai dengan ILC (03)
|
Interlock Clear
|
ILC
|
03
|
Akhir dari Interlock (awal IL (02))
|
JUMP
|
JMP
|
04
|
Jika kondisi ON, semua intruksi antara JMP (04) dan JME (05)
berfungsi seperti NOP (00)
|
JUMP END
|
JME
|
05
|
Akhir dari sebuah JUMP (dimulai dari JMP (04))
|
4. Instruksi Timer atau Counter
Intruksi
|
Mnemonik
|
Kode
|
Fungsi
|
Timer
|
TIM
|
O
|
Timer ON delay (hitung turun)
|
Counter
|
CNT
|
O
|
Counter hitung turun
|
Reversible Counter
|
CNTR
|
12
|
PV dapat menghitung naik atau turun oleh 1 counter
|
Hight-Speed Timer
|
TIMH
|
15
|
Timer kecepatan tinggi, ON delay (hitung naik)
|
5. Instruksi Perbandingan (komparator)
Intruksi
|
Mnemonik
|
Kode
|
Fungsi
|
Compare
|
CMP
|
20
|
Membandingkan dua nilai empat-digit heksadesimal
|
Double Compare
|
CMPL
|
60
|
Membandingkan dua nilai delapan-digit heksadesimal
|
Block Compare
|
(@) BCMP
|
68
|
Menilai apakah sebuah nilai dari word berada pada range 16
(diamsusikan sebagai batas bawah dan batas atas
|
Table Compare
|
(@) TCMP
|
85
|
Membandingkan nilai dari sebuah word ke 16 word berurutan
|
6. Instruksi Pergerakan Data
Intruksi
|
Mnemonik
|
Kode
|
Fungsi
|
Move
|
(@) MOVE
|
21
|
Meng-kopi konstan atau isi dari sebuah word ke word lainya
|
Move NOT
|
(@) MVN
|
22
|
Meng-kopi komplemen dari sebuah konstan atau isi dari sebuah word ke
sebuah word
|
Block Trainer
|
(@) XFER
|
70
|
Meng-kopi isi dari sebuah block sampai 1,000 word berurutan ke sebuah
block dengan word berurutan juga
|
Block SET
|
(@) BSET
|
71
|
Meng-kopi isi dari word ke block dari word secara berurutan
|
Data exchange
|
(@) XCHG
|
73
|
Menukar isi dari word
|
Single Word Distribute
|
(@) DIST
|
80
|
Meng-kopi isi dari sebuah word ke sebuah word (dimana alamatnya
ditentukan dengan menambah offset dari alamat word tersebut
|
Data Collect
|
(@) COOL
|
81
|
Meng-kopi isi dari sebuah word (dimana alamatnya ditentukan menambah
offset dari alamat word tersebut) ke word yang lain
|
Move Bit
|
(@) MOVB
|
82
|
Meng-kopi bit tertentu dari suatu word ke bit yang ditentukan dari
sebuah word
|
Move Digit
|
(@) MOVD
|
83
|
Meng-kopi digit tertentu (unit 4 bit) dari sebuah word ke digit yang
ditentukan ke sebuah word lain
|
7. Instruksi Geser
Intruksi
|
Mnemonik
|
Kode
|
Fungsi
|
Shift Register
|
SFT
|
O/10
|
Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan dari register geser dan menggeser bit lainya 1 bit kekiri
|
Word Sift
|
(@) WSFT
|
16
|
Membuat shift register word banyak yang menggeser data kekiri dalam
unit 1 word
|
Asyncronous Shift Register
|
(@) ASFT
|
17
|
Membuat sebuah register geser menukar isi dari word berdekatan saat 1
adalah 0 dan lainya tidak
|
Arithmatic Shift Left
|
(@)ASL
|
25
|
Menggeser 0 ke bit 00 pada word tertentu dan menggeser bit lain satu
bit kekiri
|
Arithmatic Shift Right
|
(@)ASR
|
26
|
Menggeser 0 ke bit 00 pada word tertentu dan menggeser bit lain satu
bit kekanan
|
Rotate Left
|
(@)ROL
|
27
|
Memindahkan isi dari CY ke bit 00 dari word tertentu, menggeser bit
lain satu bit kekiri dan menggeser bit 15 ke CY
|
Rotate Right
|
(@)ROR
|
28
|
Memindahkan isi dari CY ke bit 00 dari word tertentu, menggeser bit lain satu bit kekanan dan menggeser bit 15 ke CY
|
One Digit Shift Left
|
(@)SLD
|
74
|
Menggeser 0 ke digit paling kiri (unit 4digit) dari register geser dan menggeser digit lain
|
One Digit Shift Right
|
(@)SRD
|
75
|
Menggeser 0 ke digit paling kanan (unit 4digit) dari register geser dan menggeser digit lain
|
Reversible Shift Register
|
(@)SFTR
|
84
|
Membuat sebuah atau word banyak register geser yang dapat menggeser
data kekiri atau kekanan
|
8. Instruksi Perhitungan Biner
Intruksi
|
Mnemonik
|
Kode
|
Fungsi
|
BCD ADD
|
(@)ADD
|
30
|
Menambah data sebuah word (atau sebuah konstan)
|
BCD Substract
|
(@)SUB
|
31
|
Mengurangi data sebuah word (atau sebuah konstan) dan CY dari data
sebuah word (sebuah konstan)
|
BCD Multiply
|
(@)MUL
|
32
|
Perkalian data dua word (data)
|
BCD Divide
|
(@)DIV
|
33
|
Membagi data sebuah word (sebuah konstan) dengan data sebuah word
(sebuah konstan)
|
Binary ADD
|
(@)ADB
|
50
|
Menambah data dua word (sebuah konstan) dengan CY
|
Binary Substract
|
(@)SBB
|
51
|
Mengurangi data sebuah word (konstan) dengan CY dari data sebuah word
(konstan)
|
Binary Multiply
|
(@)MLB
|
52
|
Perkalian dara sebuah word (konstan)
|
Binary Divide
|
(@)DVB
|
53
|
Membagi data sebuah word (konstan) dengan data sebuah word dan
mendapat hasil dan sisa
|
Binary BCD ADD
|
(@)ADDL
|
54
|
Menambah data BCD 8 digit dari 2 pasang word (konstan) dengan CY
|
Double BCD Substract
|
(@)SUBL
|
55
|
Mengurangi data BCD 8 digit dari dua word (atau konstan) dengan CY
dari data BCD 8 digit dari dua buah word (atau konstan)
|
Double BCD Multiply
|
(@)MULL
|
56
|
Perkalian dari data BCD 8 digit dari dua word (konstan)
|
Double BCD Divide
|
(@)DIVL
|
57
|
Membagi data BCD 8 digit dengan dua word (konstan) dengan data BCD 8
digit dari dua word (konstan)
|
- Instruksi Penambah dan Pengurangan
- Instruksi Pengubah Data
- Instruksi Logika
- Instruksi Perhitungan Special
- Instruksi Subrutin
- Instruksi Control Interupsi
- Instruksi I/O Unit
- Instruksi Tampilan
- Instruksi kontrol High-Speed Counter
- Instruksi Diagnosis Kerusakan dan
- Instruksi Sistem special
Klik Function pada software PLC Omron Syswin atau Cx-Programmaer kemudian pilih All instruction dan pilih yang akan Anda cari kemudian Klik Reference, Maka akan tampil karakteristik instruksi yang tadi Anda inginkan (hanya saja dalam bahasa Inggris).
B. Prinsip Cara Kerja Intruksi
Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa instruksi dan contoh diagram Ladder serta Mnemonic (statement list).1. Instruksi Dasar
Instruksi dasar tanpa memakai fasilitas fungsi instruksi yang sudah disediakan PLC. Contoh skematik manual berikut dipakai untuk mengoperasikan sebuah motor listrik. Pada gambar dibawah akan ditampilkan diagram Ladder (pemograman PLC) menggantikan diagram manual rangkaian disamping.
Untuk F1 adalah MCB dipasang secara langsung pada instalasi PLC, sedangkan pada F2 adalah TOR (Thermal Overload Relay) bisa dipasangkan dalam pemograman. Untuk instruksi dasar ini yaitu 01000 bisa memakai bit kerja.
Dimana F2 adalah TOR, S0 adalah tombol stop (berhenti) dan S1 adalah tombol start (mulai).
2. Instruksi Memakai Fasilitas Yang Sudah Disediakan PLC
a. Instruksi Set dan Rset
Instruksi ini menyederhanakan sebuah rangkaian Ladder dasar seperti pada gambar diatas memakai Set dan Reset sebagai berikut:Aktifkan (ON) B untuk eksekusi AKTIF (ON) tidak memengaruhi B untuk kondisi eksekusi MATI (OFF).
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Ketersediaan:
C200HS CPM1 CPM2 * SRM1 SRM1-V2, COM1, COM1H, IDSC, dan C200HX Family
Instruksi set ini biasanya dipasangkan dengan instruksi rset berbentuk seperti berikut:
Mematikan (OFF) B untuk eksekusi AKTIF (ON) tidak memengaruhi B untuk kondisi eksekusi MATI (OFF).
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Ketersediaan:
C200HS CPM1 CPM2 * SRM1 SRM1-V2, COM1, COM1H, IDSC, dan C200HX Family
Misalnya:
Pada gambar disamping pada set memakai bit kerja 01008 (tidak ada pada terminal output PLC).
Bit 01000 dipakai untuk menyalakan (ON-kan) 01000.
Bit input 00000 untuk menyalakan (aktifkan 01008) dan 00001 untuk mematikan (OFF-kan).
Bit pada set dan reset harus sama dan 01000 bisa dipakai untuk mengoperasikan relai atau yang lainnya.
b. Intruksi KEEP (11)
Instruksi keep pada dasarnya adalah gabungan dari instruksi set dan reset yang digabungkan menjadi satu menjadi bentuk instruksi seperti berikut:Tujuan:
Menentukan bit (B) sebagai kait, dikontrol oleh input set (S) dan reset (R).
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Ketersediaan:
Semua PLC
Contoh pemakaian KEEP (11) pada gambar dibawah:
B = bit (contact) bisa memakai bit kerja atau bit output. Contoh diatas memakai bit kerja dengan fasilatas HR atau Holding Relay. Yang akan menahan status sebuah bit bila pada saat bekerja atau beroperasi listrik mati / terputus kemudian listrik hidup kembali maka akan menahan status bit tersebut.
c. Timer (TIM)
Timer adalah fasilitas tunda atau delay ON untuk hitung mundur,Tujuan:
Timer diaktifkan ketika kondisi eksekusi ON dan reset (ke SV) ketika kondisi eksekusi OFF. TIMER yang pernah aktif mengukur dalam satuan 0.1 detik dari SV. Jika eksekusi tetap ON cukup lama untuk TIMER untuk waktu ke nol, Bendera Penyelesaian untuk nomor TC yang digunakan akan tur dan akan tetap ON sampai TIMER diatur ulang (yaitu, sampai kondisi pelaksanaannya OFF).
Rentang:
N: TC Nomor 000-511
SV: Tetapkan Nilai (kata, BCD)
Ketersediaan:
Semua PLC
Contoh penggunaan timer
Pada gambar disamping bila 0000 ON maka 01002 ON. Kemudian setelah 20 detik (setting timer) 01002 akan OFF kembali.
d. Counter (CTN)
Counter adalah fasilitas hitung turun, counter akan ON sampai hitungan yang ditentukan, contoh pemakaian counter dipakai untuk menghitung produk.Tujuan:
CNT digunakan untuk menghitung mundur dari SV ketika kondisi eksekusi pada pulsa menghitung, CP. beralih dari OFF ke ON, yaitu, nilai sekarang (PV) akan ditentukan oleh kapan pun CNT dieksekusi dengan kondisi eksekusi ON untuk CP dan kondisi eksekusi OFF untuk eksekusi terakhir.
Jika kondisi eksekusi tidak berubah atau berubah dari ON ke OFF, PV CNT tidak akan berubah. Bendera Penyelesaian untuk penghitung akan ON ketika PV mencapai nol dan akan tetap ON hingga penghitung diatur ulang.
CNT diatur ulang dengan input reset, R. Ketika R beralih dari OFF ke ON, PV diatur ulang ke SV. PV tidak akan didekremasi sementara R adalah 0 Menghitung mundur dari SV akan dimulai lagi ketika R beralih ke OFF. PV untuk CNT tidak akan diatur ulang di bagian program yang saling terkait atau dengan gangguan daya.
Rentang:
N: TC Nomor 000-511
SV: Tetapkan nilai / Set value (word, BCD)
IO, AR DM, HR, #
Tersedianya:
Semua PLC
Contoh pemakaian counter seperti berikut:
Pada gambar disamping bila 00004 ON sebanyak 10 kali (setting counter sebanyak 10 kali) maka NO dari CNT 001 akan sehingga 01004 akan ON jika mau OFF-kan 01004 dan counter tekan reset dengan meng ON kan 00005
e. DIFU (13) - DIFFERENTIATE UP
DIFU (13) akan ON dalam satu siklus dari kondisi input dari off ke ON (dari logika 0 ke 1), ketika DIFU (13) ON tidak nampak.Tujuan:
DIFU (13) AKTIFKAN bit yang ditunjuk (B) untuk satu pemindaian dalam penerimaan tepi (naik) utama dari sinyal input.
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Tersedianya:
Semua PLC.
Contoh pemakaian DIFU (13) sebagai berikut:
Pada gambar diatas bila 0004 ON sekali maka 200.00 akan ON satu siklus atau (sekejap) sehingga 01004 ON dan NO dari 01004 akan mengunci (lock)
f. SFT (10) - Shift Register
Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan dari register geser dan menggeser bit lainya 1 bit kekiri, berapa jauh pergeseran ditentukan dari channel awal dan channel akhir pergeseran.Tujuan:
SFT (10) dikendalikan oleh tiga kondisi eksekusi, I, P dan R. Jika SFT (10) dieksekusi dan (a) kondisi eksekusi P adalah ON dan OFF eksekusi terakhir dan (b) R OFF, Maka kondisi eksekusi I digeser ke dalam bit paling kanan dari register geser yang didefinisikan antara St dan E, yaitu, jika I ON, 1 bergeser ke dalam register, jika OFF, 0 bergeser masuk.
Ketika I digeser ke dalam register, semua bit sebelumnya dalam register digeser ke kiri dan bit paling kiri dari register, register hilang.
Kondisi eksekusi pada fungsi P seperti instruksi yang dibedakan, yaitu, I akan dialihkan ke register hanya ketika P ON dan OFF saat SFT (10) terakhir dieksekusi. Jika kondisi eksekusi P tidak berubah atau telah berubah dari ON ke OFF, daftar saringan akan tetap tidak terpengaruh.
St menunjuk kata paling kanan dari register geser, E menunjuk yang paling kiri. Daftar saringan mencakup kedua kata (word) ini dan semua kata di antaranya. Kata yang sama dapat digunakan untuk St dan E untuk membuat register penyaringan 16-bit (yaitu, 1-kata).
Ketika kondisi eksekusi R berjalan ON, semua bit dalam register geser akan dimatikan (yaitu, diatur ke 0) dan register geser tidak akan.
Apabila 00000 ON 1 kali dan 00001 juga ON maka 01002 akan ON karena 200 memiliki nilai 1. Kemudian bila 00001 ON untuk yang kedua kali dan 00000 tetap ON maka 01003 akan ON karena telah digeser 1 kali dan demikian seterusnya. 00000 sebagai masukan (input), sedangkan 00001 yang menggeser bit, dan 00002 me-reset
g. CMP (20) - COMPARE
Komparator berfungsi sebagai pembanding yang artinya berfungsi membandingkan dua data yang beralamat sama atau berbeda. Contohnya data di daerah memory (DM) dengan data di daerah yang lain atau data yang berada di HR (holding relay) dengan data di Internal Relay (IR).Dari perbandingan data tersebut ada 3 kemungkinan yang terjadi lebih besar (greater than), sama dengan (Equals) atau lebih kecil (less than) bisa di simpulkan dengan special relay (SR) seperti berikut:
a. Bila Cp1 > Cp2 maka bit SR 25505 akan ON (Lebih besar dari)
b. Bila Cp1 = Cp2 maka bit SR 25506 akan ON (Sama dengan)
c. Bila Cp1 < Cp2 maka bit SR 25507 akan ON (Kurang dari)
Varian berbeda tersedia pada beberapa PLC
Tujuan:
Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan mengeluarkan hasilnya ke GR, EQ dan LE bendera di area SR.
Rentang:
Cp1: Kata perbandingan pertama IO, AR, DM, HR, TC, LR, #
Cp2: 2 membandingkan kata IO, AR, DM, HR, TC, LR, #
Pada gambar disamping 00000 ON maka akan dibandingkan data dari DM 1 (#0025) dengan data DM2 (#0050) Bila lebih besar maka 01002 ON.
Bila sama dengan maka 01004 ON
Bila lebih kecil maka 01003 ON
Itulah beberapa instruksi pada PLC dan masing-masing instruksi bisa digabungkan, contoh berikut rangkaian ON dan OFF memakai 1 buah tombol memakai instruksi DIFU (13), KEEP (11) dan Counter:
Apabila 00001 ON sekali maka 01001 akan ON. NO DIFU 01009 akan ON sekejap atau (satu siklus) yang membuat KEEP ON dan membuka NC 01001 dan menutup NO 01001 dan siap untuk reset. Apabila 0001 ON untuk yang kedua kali maka 01001 akan OFF.
Contoh 2
Cara kerja rangkaian disamping yaitu bila 000.04 ON maka counter 002 akan ON dan CNT002 akan me-reset counter. Apabila Counter ON maka CNT002 pada network 2 juga akan ON sekali membuat keep (200.05) ON, NO 200.05 akan ON siap untuk melakukan reset keep.
Demikianlah beberapa instruksi PLC, Jika Anda ingin melihat instruksi yang lain bisa dengan cara pilih function (pada software). Kemudian klik dan pilih Instruction list sekarang tinggal pilih instruction yang diinginkan lalu reference maka bisa dilihat fungsi dari instruksi yang dipilih tersebut. Perhatikan gambar dibawah untuk software SISWIN:
Selanjutnya pilih All instructions maka muncul seperti berikut:
Sedangkan untuk software CX- Programmer, klik Help kemudian pilih Instruction Reference tinggal pilih seri dan PLC akan tampil seperti berikut:
Software CX- Programmer untuk mencari instruksi kerja
Selanjutnya kita pilih instruction yang kita inginkan.