Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prinsip Cara Kerja Televisi (TV) Berwarna

Sistem pada televisi (TV) berwarna memakai tiga sinyal untuk bisa bekerja secara maksimal, tiga sinyal tersebut yaitu:
  • Sinyal pembawa suara atau (FM)
  • Sinyal pembawa gambar atau (AM)
  • Sinyal luminan (terang-gelap), sinkronasi dan sinyal krominan (pembawa warna)
Secara umum sinyal tersebut disebut juga dengan Sinyal Audio, Sinyal Video Luminan (terang-gelap) dan Sinyal Video Krominan (warna). Dan berkat ketiga sinyal tersebut membuat kita bisa melihat gambar berwarna dan mendengarkan suara.

Ketiga sinyal tersebut diproses oleh rangkaian yang berbeda, yang mana masing-masing rangkaian dikelompokkan berdasarkan fungsinya.

Tetapi sekarang ini kebanyakan TV sudah memakai rangkaian-rangkaian yang dikemas dalam sebuah IC atau Chip tunggal sehingga hampir tidak bisa di identifikasi lagi yang mana bagian-bagiannya. Kecuali kita mempunyai skematik televisi bersangkutan atau lembar data dari chip atau IC yang dipakai.

Selain memproses ketiga sinyal diatas, pesawat TV juga mempunyai rangkaian-rangkaian defleksi vertikal. Dan horisontal yang berfungsi untuk menghasilkan raster pada tabung gambar, meski bukan dari bagian utama dari sebuah pesawat penerima TV.

Blok rangkaian kontrol sekalian Remote Control nya juga termasuk rangkaian yang sangat penting pada televisi generasi sekarang ini.

Selanjutnya akan dibahas masing-masing fungsi dari blok pesawat televisi berwarna yang mana pada setiap blok akan dibahas secara mendalam dan detail.

Selain itu juga nanti diakhir pembahasan setiap blok akan ditunjukkan gejala kerusakan yang timbul apabila pada blok tersebut terjadi gejala kerusakan sehingga akan memudahkan dalam proses perbaikan.

Dibawah ini adalah diagram blok dari sebuah pesawat penerima televisi (TV)

Tuner

Penguat RF, Mixer, dan Osilator Lokal.

Rangkaian Suara

Detektor 5.5 Mhz, Penguat IF Suara, Detektor FM, dan Penguat Suara.

Rangkaian Gambar

Penguat IF Gambar, Penguat Video, Detektor Video, AGC, AFT, Delay Line.

Rangkaian Reproduksi Warna

Penguat Band Pass, Elemen tunda 1H, Rangkaian Penambah-Pengurang, Rangkaian Switching fasa 180, Penguat burs, Osilator 4.43 Mhz, Penguat U-V, Demodulator.

Rangkaian Sinkronasi

Pemisah Pulsa Sinkronasi, Rangkaian Pulsa Vertikal, Rangkaian Pulsa Horisontal, Yoke Defleksi.

Flyback Transformator

Trafo Fyback

Tabung CRT

Tipe Delta, Tipe In-Line, Tipe In-Line Trinitron

Rangkaian Power Supply

Penyearah, Regulator

A. Saluran dan Standar Pemancar Televisi (TV)

Kelompok frekuensi yang digunakan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel). Masing-masing memiliki sebuah saluran 6 Mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi (TV) komersial sebagai berikut:
  • VHF dengan bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai dengan 6 (54 - 88 Mhz)
  • VHF dengan bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai dengan 13 (174 - 216 Mhz)
  • UHF saluran 14 sampai dengan 83 (470 - 890 Mhz)

Ada 3 sistem pemancar televisi (TV) yaitu sebagai berikut ini:

  • National Television Sistem Committee (NTCS) dipakai di USA
  • Phases Alternating Line (PAL) dipakai di Inggris
  • Sequential Couleur a'Memorie (SECAM) dipakai di Prancis
Sedangkan di negara Indonesia sendiri memakai sistem PAL B. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa suara dan pembawa gambar.

B. Bagian bagian Pesawat Televisi (TV)

Prinsip Cara Kerja Televisi (TV)
Secara garis besar blok tersebut mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Antena Televisi (TV)

Antena televisi menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi (TV). Antena diklarifikasikan berdasarkan kontruksinya yang ada 3 yaitu sebagai berikut:

Antena Yagi

Prinsip Cara Kerja Televisi (TV)

Antena Perioda Logaritmis

Prinsip Cara Kerja Televisi (TV)

Antena Uap

Prinsip Cara Kerja Televisi (TV)

Klarifikasi lain yang berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima yaitu :

Antena Kanal VHF Rendah

Prinsip Cara Kerja Televisi (TV)

Antena Kanal VHF Tinggi

Prinsip Cara Kerja Televisi (TV)

Antena Kanal UHF

Prinsip Cara Kerja Televisi (TV)

2. Rangkaian Tuner

Rangkaian ini terdiri dari sebuah rangkaian penguat tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer) dan Osilator lokal. Rangkaian tuner berguna untuk menerima sinyal televisi (TV) yang rusak dan merubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.

3. Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)

Rangkaian ini berguna untuk penguat sinyal sampai 1000 kali. Sinyal output yang dihasilkan dari Tuner termasuk sinyal yang lemah dan masih sangat bergantung pada posisi penerima, jarak pemancar dan batangan alam. Dalam lingkaran merah tersebut menunjukkan rangkaian IF yang sebagian berada di dalam tuner.

Prinsip Cara Kerja Televisi (TV)

4. Rangkaian Detektor Video

Rangkaian ini berfungsi untuk mendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu juga berguna sebagai peredam sinyal suara yang akan membuat buruknya kualitas gambar.

5. Rangkaian Penguat Video

Pada rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detektor video sehingga bisa menjalankan tabung gambar atau CRT (Catoda Ray Tube).

6. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)

Pada rangkaian AGC ini berfungsi untuk menstabilkan sendiri input sinyal televisi (TV) yang biasanya berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi tetap / konstan. Dalam lingkaran merah tersebut menunjukkan komponen AGC yang sebagian berada di dalam IC dan sebagian tuner.

7. Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang Televisi (TV)

Pada rangkaian penstabil penerima gelombang televisi (TV) diantaranya yaitu AGC dab AFT. Automatic Fine Tuning berguna untuk mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis.

8. Rangkaian Defleksi Sinkronasi

Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horisontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.

9. Rangkaian Suara

Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan terdeteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dahulu dari sinyal pembawa gambar.

10. Rangkaian Catu Daya (Power Supply)

Catu daya atau power supply berfungsi untuk merubah arus dari AC menjadi DC yang kemudian di distribusikan ke dalam seluruh rangkaian. Perhatikan gambar, rangkaian power supply dibatasi sebuah garis putih dan kotak merah.

Daerah yang ada di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (Live Area). Sementara itu daerah dalam kotak merah adalah output power supply yang kemudian mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian televisi (TV)
Prinsip Cara Kerja Televisi (TV)

11. Penguat Krominan

Penguat ini berfungsi untuk menguatkan frekuensi 4.43 Mhz pada sinyal krominan yang termodulasi dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 Mhz.

12. Sinkronasi Warna

Didalam rangkaian sinkronasi warna, sinyal burst sinkronasi warna dikeluarkan dari sinyal video warna komposit.

13. Automatic Colour Control (ACC)

Apabila amplitudo sinyal ledakan naik tinggi, maka AGC akan mengeluarkan sebuah tegangan kemudi yang memperkecil penguatan didalam bagian warna

14. Colour Killer (pemati warna)

Pada rangkaian ini berfungsi untuk melemahkan penguat warna, jika sedang tidak ada sinyal krominan masuk. Ini bisa saja terjadi ketika penerimaan sinyal hitam-putih.

15. Rangkaian Switching Fasa 180 (Splitter colour / Pemisah Warna)

Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke warna, Splitter colour (pemisah warna). Pemisah warna ini akan membelah sinyal yang sudah termodulasi dengan sinyal V dari sinyal yang termodulasi dengan sinyal U.

Pemisah warna ini terdiri dari sakelar PAL dan beberapa komponen resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V akan diputar 180. dan pada sinyal U tidak akan mengalami putaran fasa.

16. Demodulasi Warna

Dengan memakai demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna didemodulasikan dengan sistem pembawa suppressed atau dihilangkan dan hanya kedua sub pembawa jalur samping (side band sub carrier) yang ada.

Agar bisa memodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka dibutuhkan sub pembawa 4.43 Mhz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama seperti pada pemancar.

Untuk televisi (TV) yang memakai IC 786818A, rangkaian pada poin (d) sampai dengan (p) bisa di lihat pada blok diagram IC 786818A, karena semua fungsinya sudah ada dalam IC ini

C. Mengamati Gejala Kerusakan pada Televisi (TV)

Memperbaiki televisi (TV) haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti karena kalau asal sruduk sana sruduk sini bisa berakibat fatal. Televisi (TV) adalah salah satu perangkat elektronik yang mempunyai tegangan listrik yang tinggi. Disamping itu juga, dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh komponen yang terlihat rusak.

Adakalanya kerusakan disebabkan oleh solderan timah yang kurang baik atau sudah retak sehingga kaki-kaki komponen tidak terhubung dengan sempurna ke body PCB.

Gejala dan penyebab kerusakan televisi (TV) bermacam-macam. Gejala yang timbul bisa berupa tidak ada suara, mati total atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan pada televisi bisa juga disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan usia atau hubungan atar komponen yang kurang (terhubung) sempurna

1. Mati Total 

Ada beberapa gejala kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat televisi (TV) tidak mau bekerja sama sekali atau tidak optimal. Pada umumnya gejala kerusakan seperti ini terjadi pada bagian power supply (catu daya) atau rangkaian defleksi horisontal.

2. Televisi (TV) mati total dan lampu indikator padam?

Penyebab :

Kemungkinan besar kerusakan ada pada rangkaian power supply (catu daya).

Solusi :

Periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output. Pada umumnya power supply televisi (TV) memiliki output tegangan sebesar 115V, 24V dan 5V, tegangan yang dimiliki juga tergantung dari merk TV tersebut.

Periksa dan ganti bila perlu yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang sempurna, Tandai dengan panah yang akan menandakan yang sudah rusak.

3. Terdengar suara derit getaran dari trafo switching?

Penyebab :

Hal semaccam itu bisa saja terjadi karena tegangan output terhambat karena adanya komponen yang sudah rusak.

Solusi :

Lepaskan beban dari output regulator caranya dengan melepas kaki base transistor horisontal atau salah satu kaki trafo horisontal dan periksa / ukur tegangan outputnya. Apabila ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB.

Periksa juga seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh rangkaian horisontal. Perhatikan gambar rangkaian skema berikut ini. Pada umumnya komponen yang biasanya dicurigai mudah rusak adalah transistor horisontal, trafo flyback dan kapasitor.

4. Lampu indikator menyala tetapi suara dan gambar tidak mau muncul

Penyebab 1 :

Kemungkinan gejala kerusakan ada pada rangkaian horisontal atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena komponen dioda pembatas tegangan sudah rusak. Tidak semua jenis televisi (TV) mempunyai dioda ini, dioda yang dipakai biasanya memiliki nomor seri R2M dan R2KY.

Solusi 1 :

Untuk beberapa televisi (TV) biasanya ada 2 warna cahaya lampu indikator, pada saat televisi (TV) dihidupkan indikator merah. Selang beberapa detik kemudian berubah menjadi warna Hijau atau mati dan tayangan televisi (TV) bisa dinikmati. Jika indikator warnanya tetap atau berubah namun hanya sebentar artinya terjadi proteksi.

Periksa dan ukur tegangan output dari regulator sampai ke beban. Apabila tegangan ini tidak normal berarti rangkaian regulator terganggu atau adanya komponen yang sudah rusak dan perlu diganti dengan yang baru / normal.

Penyebab 2:

Pada rangkaian penguat video pembatas tegangan tinggi atau CRT sudah rusak.

Solusi 2 :

Periksa tegangan yang tehubung ke CRT tinggi-kah atau normal? Apabila normal periksa rangkaian penguat video. Jika semua dirasa normal, periksa rangkaian pada CRT. Gejala kerusakan yang sering terjadi adalah filamen-nya putus sehingga CRT tidak mau memancarkan cahaya.

5. Tampilan Gambar Gelap

Raster tidak mau menyala terang meskipun posisi pada screen Flyback sudah pada maksimum.

Penyebab :

Tegangan pada anoda CRT yang terlalu rendah akibat dari adanya kerusakan pada rangkaian tegangan tinggi. Rangkaian defleksi horisontal atau rangkaian power supply. Tegangan pada semua katoda CRT menjadi besar karena adanya gangguan pada penguat video.

Solusi :

Periksa tegangan reulator output apakah normal? Apabila normal, coba periksa tegangan pada katoda CRT. Tapi apabila tidak normal, periksa tegangan pada pada output regulator. Periksa tegangan katoda CRT apakah normal? Apabila normal, periksa tegangan anoda CRT, bila tidak normal, periksa pada rangkaian tegangan tinggi.

6. Raster Satu Garis Horisontal

Penyebab :

Sumber gangguan tergantung pada osilator yang dipakai pada televisi (TV)

Solusi :

Periksa bagian rangkaian defleksi vertikal
Periksa bagian seluruh elektroda IC atau transistor dengan multimeter.

7. Sinkronasi Horisontal Jelek

Strip hitam tidak mau hilang dari raster meskipun sinkronasi sudah disetel.

Penyebab :

Gejala kerusakan seperti ini memang jarang ditemui pada televisi (TV) keluaran baru. Apabila sampai tejadi kerusakan biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah termakan usia.

Solusi :

Periksa pada rangkaian osilator horisontal. Kemungkinan ada elco yang sudah rusak atau kering. Biasanya ditunjukkan oleh punggung komponen elco yang terlihat kusam atau pecah.

8. Sebagian Gambar Tergeser Horisontal

Penyebab :

Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronasi pada rangkaian AFC.

Pemecahan :

Periksa komponen elco yang dicurigai sudah rusak kering atau dioda yang sudah bocor pada bagian rangkaian sinkronasi, rangkaian buffer video dan AGC.

9. Sinkronasi Vertikal Jelek

Penyebab :

Gejala kerusakan biasnya terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian osilator vertikal. Kerusakan seperti ini biasanya memang sering terjadi pada televisi (TV) keluaran lama.

Solusi :

Periksa rangkaian osilator vertikal, mungkin pengatur vertikal televisi (TV) keluaran lama sudah aus, Sedangkan pada televisi (TV) keluaran baru, kerusakan semacam ini bisa saja terjadi karena kapasitor keramik sudah rusak atau bocor.

10. Sinkronasi Vertikal dan Horisontal jelek

Penyebab :

Kebanyakan kerusakan terjadi pada pada pemisah sinyal sinkronasi dan pada rangkaian penguat sinyal sinkronasi, atau biasanya terjadi pada rangkaian AGC dan pada rangkaian penghapus noise (noise caceler).

Solusi :

Periksa sinkronasi horisontal dan vertikal apakah lemah?
Bila iya (lemah), periksa pada rangkaian pemisah sinyal sinkronasi.
Bila pada rangkaian pemisah sinyal sinkronasi normal, lanjut periksa pada bagian penguat sinyal sinkronasi.
Bila pada bagian penguat sinyal sinkronasi dirasa normal, periksa pada rangkaian AGC dan pada rangkaian penghapus noise.

11. Gambar Sempit

Penyebab :

Gejala kerusakan semacam ini sebenarnya jarang sekali terjadi pada televisi (TV) keluaran yang baru. Tegangan output horisontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi horisontal (yoke) bertambah lemah.

Solusi:

Periksa pada tegangan output power supply. Apabila tegangan outputnya lebih rendah, cek komponen-komponennya.
Periksa pada rangkaian defleksi horisontal terutama pada transistor yang ada didalamnya
Periksa kondisi yoke, bila sudah terbakar atau rusak harus diganti.

12. Pelebaran Horisontal

Penyebab :

Gejala kerusakan seperti ini desebabkan karena Vr yang sudah rusak.

Solusi :

Periksa setiap komponen-komponenya
Bila tegangan pada power supply normal, periksa tegangan pada anoda CRT
Bila tegangan pada anoda CRT terlalu rendah, periksa rangkaian dan ubah nilai VR, bila tidak ada perubahan coba ganti VR tersebut.
Periksa tegangan pada power supply, bila tegangan outputnya lebih besar penguat tegangan tinggi.

13. Pemendekan Tinggi Gambar

Penyebab :

Amplitudo gelombang gigi gergaji yang ada dalam kumparan defleksi vertikal terlalu kecil sehingga membuat output rangkaian defleksi vertikalnya tidak cukup.

Solusi :

Periksa V Size dan V Line, pada televisi (TV) digital, pengaturan bisa dilakukan dengan cara mengatur dari Remote Control pada menu adjustment. Apabila tidak ada perubahan coba periksa Resistor dan Transistor pada rangkaian defleksi vertikal. Panah merah adalah Resistor dan Transistor didalam rangkaian defleksi vertikal rusak.

14. Penyusutan Bagian Atas dan Bawah

Penyebab :

Disebabkan oleh nilai VR yang sudah tidak sesuai atau elco (elektrolit kondensator) yang sudah kering.

Solusi :

Atur VR, bila tidak ada perubahan berarti VR sudah rusak
Periksa elco apakah masih layak atau tidak.

15. Gambar Vertikal Memanjang

Penyebab :

Arus gigi gergaji pada kumparan defleksi vertikal terlalu rendah.

Solusi :

Setel VR, bila tidak ada perubahan mungkin elco sudah rusak atau kering

16. Noise Salju Pada Gambar

Penyebab :

Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi rendah.
Sistem antena pada televisi (TV) rusak
Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak

Solusi :

Putar arah antena sampai menemukan gambar yang sesuai atau bagus
Perbaiki jalur antena kabel
Periksa solderan pada blok tuner dan AGC

17. Kontras Gambar Rendah

Penyebab :

Gejala kerusakan teletak pada antara rangkaian mixer hingga penguat video.

Solusi :

Periksa komponen resistor mungkin ada yang nilainya sudah membesar atau short (konsleting)

18. Muncul Garis Miring

Penyebab :

Terkadang ada gangguan dari pemancar radio

Solusi :

Jauhkan antena dan televisi (TV) dari sumber frekuensi gangguan.

19.  Noise Bintik Putih

Penyebab :

Ada gangguan dari busi mobil, motor atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi.

Solusi :

Jauhkan antena dan televisi (TV) dari kabel listrik ber-tegangan tinggi
Pakai kabel coaxial untuk antena televisi (TV)

20. Garis Horisontal Hitam

Penyebab :

Terkadang disebabkan oleh alat yang memakai motor kecil

Solusi :

Jauhkan kabel coaxial untuk antena televisi (TV)

21. Terdapat Bayangan dari channel (kanal) Lain

Penyebab :

Terjadi modulasi silang antar kanal yang mempunyai daya pancar besar.

Solusi :

Atur letak ketinggian antena televisi (TV)
Atur nilai VR pada rangkaian AGC

22. Gangguan Warna

Penyebab :

Tampilan gambar nampak merah, hijau, kuning, biru dan cyan
Terkadang kerusakan terjadi karena adanya gangguan pada rangkaian RGB atau CRT.

Solusi :

Periksa rangkaian matrik RGB, terkadang ada nilai resistor yang membesar atau solderan yang sudah retak/rusak. Apabila tidak ada komponen yang rusak coba atur VR RGB bila tetap tidak menghasilkan apa-apa, coba periksa bagian CRT.

23. Tidak Ada Suara atau Suara Lemah

Penyebab :

Terjadi kerusakan pada rangkaian audio dan juga speaker

Solusi :

Coba sentuh input pada rangkaian audio dengan jari tangan. Bila terdengar desis pada speaker, coba periksa bagian IF audio. Bila tidak, periksa pada bagian rangkaian penguat audio atau periksa speaker.