Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah dan Cara Kerja CD DVD VCD Player

Sejarah Singkat CD

James T. Russell adalah orang yang pertama kali menemukan teknologi CD. Sejak masih kecil, James dikenal dengan jiwa yang hebat dengan berbagai penemuanya.

Sejarah dan Cara Kerja CD DVD VCD Player

Pada tahun 1937, pada saat ia berusia 6tahun, James T. Russell membuat sebuah Remote Control untuk kapal perang mainan dengan memakai kotak makan siangnya.

James T. Russell juga termasuk orang pertama yang telah menikmati televisi dan keyboard sebagai media masukan data ke sebuah PC atau komputer.

James T. Russell adalah seorang penggila musik pada masa itu. Dia merasa tidak puas dengan kualitas musik yang dihasilkan dari keping piringan hitam gramafon (phonograph). Karena penasaran, sampai saat James mencoba bereksperimen memakai duri kaktus sebagai jarum pembaca dari piringan hitam.

Sejarah dan Cara Kerja CD DVD VCD Player
James T. Russell
James sudah menduga kalau hasil eksperimenya akan sia-sia, James memimpikan sistem yang bisa merekam dan memutarnya kembali lagi. Sebuah lagu tanpa harus kontak langsung dengan antar bagianya. James mulai berfikir keras dan melihat bahwa cara terbaik untuk itu adalah dengan memakai sensor cahaya.

Setelah sekian lama memeras otak beberapa tahun, akhirnya sang ilmuan menemukan cara menyimpan sebuah data dalam piringan yang sensitif cahaya. Data ini dalam bentuk "bit" cahaya yang sangat kecil, sebuah sinar laser akan membaca struktur bit cahaya kecil ini.

Selanjutnya komputer akan merubah data ini kedalam sinyal elektronik. Dan untuk pertama kalinya lahirlah sebuah CD (Compact Disk). Dan kemudian pada tahun 1970. James menerima hak paten untuk itu.

Pada tahun 1972, Seorang ahli Fisika di perusahaan besar Philips Research bernama Klass Compaan bersama dengan temanya, Piet Kramer. Berhasil menampilkan model video disc berwarna pertama kali., Pada waktu itu belum dipubilkasikan secara luas karena masih banyak kekuranganya.

Sejarah dan Cara Kerja CD DVD VCD Player
Piet Kramer
Pada waktu yang hampir bersamaan,Philips pun meluncurkan Audio CD pertama kepasaran, Tetapi mengalami kendala pada saat proses menerjemahkan data, sehingga gagal memutar.

Pada tahun 1978, Philips kemudian bekerja sama dengan Perusahaan Sony dan mengembangkan standar baku untuk memproduksi CD.

Dua tahun kemudian Philips dan juga Sony berhasil meluncurkan Audio Digital Compact Disk standar baku, dan mulai dipasarkan secara resmi di ranah Eropa dan Asia Jepang pada tahun 1982. Kemudian baru pada tahun 1983, Compact Disk atau CD ini mulai dipasarkan di ranah Amerika Serikat.

Jadi siapa yang menyangka kalau sebuah CD ini diciptakan dari berbagai kegagalan. Dan ditemukan oleh seorang ilmuan jenius James T. Russel. Kemudian disempurnakan oleh perusaaan raksasa elektronik dunia Philips dan Sony. Dan sampai saat ini CD masih banyak dipakai dan menjadi salah satu produk paling populer di dunia.

CD (Compact Disk)

Compact Disk atau lebih dikenal dengan singkatan CD adalah sebuah piringan bundar yang terbuat dari suatu logam atau palstik berlapis bahan yang bisa dialiri listrik. Sehingga bersifat magnet, CD juga bisa merekam data yang disimpan diatasnya, kemudian dibaca dari disk dengan memakai kumparan pengkonduksi yang dinamakan head.

Selama proses pembacaan tersebut, head tidak bergerak sama sekali, sedangkan piringan disk bergerak dibawahnya. Compact disk atau CD tersebut juga bisa menyimpan sebuah data dengan total ukuran sampai 783 Mb informasi audio pada salah satu sisinya.

Bahan-bahan Dalam CD

CD (Compact Disk) terbuat dari bahan polycarbonate yang dilapisi dengan alumunium karena permukaanya yang reflektif. Data atau informasi dilacak dari CD dengan memakai laser berintensitas rendah yang ditempatkan didalam drive unit atau optical disk player .

Sejarah Singkat DVD

Sejarah dan Cara Kerja CD DVD VCD Player

Pada Awal tahun 1990-an, perusahan-perusahaan besar yang ikut serta dalam perkembangan teknologi optic (CD) mengusulkan penggunaan media baru yang memberikan jaminan akan daya tampung yang lebih besar. Hasil dari usulan perusahaan-perusahaan besar inilah yang kita kenal dengan nama DVD sekarang ini.

Perusahaan-perusahaan yang peduli akan perkembangan teknologi optic ini kemudian membentuk suatu konsorsium yang terdiri atas: Philips, Sony, JVC, Mastshusita, Pioneer Time-warner, Hitachi, Thoshiba dan Thompson.

Tetapi lama kemudian aktif lagi dan digantikan dengan kemunculan forum DVD. Teknologi DVD ini untuk pertama kalinya dikenalkan di negara Jepang pada tahun 1996. Tidak lama kemudian, teknologi ini masuk ke pasar ranah Amerika dan sampai saat ini sudah banyak dipakai diberbagai belahan dunia.

Apabila Anda cermati, berbagai komputer atau laptop bermerek yang ada di pasaran juga memakai drive DVD. Bahkan tidak sedikit yang menyertakan DVD writer dibandingkan memakai CD Writer atau CD-ROM.

Format DVD mempunyai sejarah yang penuh dengan ketidakpastian dan juga mendapat berbagai proses dari berbagai pihak. Format DVD yang menjadi kontroversial ini berawal dari berbagai kritik yang datang dari studio film pada tahun 1996. Dimana pada masa itu banyak sekali studio film yang mengkhawatikan akan kehadiran format ini malah akan menambah jumlah pembajakan akan teknologi optic.

Seperti halnya CD film atau musik yang bisa dengan mudah didapatkan dengan harga yang murah bahkan gratis. Perdebatan tersebut antara studio film dengan format DVD membuat format ini sedikit tertunda. Dan selama hampir satu tahun, setelah itu format ini juga mengalami kendala dalam hal format DVD yang ada berbagai macam di pasaran.

DVD

DVD adalah singkatan dari Digital Versatile Disk, DVD ini sempat diberi nama "Delayed Very Delayed, pemberian nama itu karena lamanya format ini diluncurkan dipasaran. Bahkan sampai berbagai studio film memberi nama julukan "Digital Video Disc", Singkatan-singkatan tersebut diubah menjadi Versatile Disk oleh beberapa aplikasi.

Oleh karena itu untuk menghilangkan ambigu dan kebingungan terhadap singkatan DVD yang ada, forum DVD yang menaungi perkembangan DVD memutuskan bersama untuk memakai nama DVD saja.

Cara Kerja CD, VCD dan DVD

CD, VCD dan DVD telah memberikan banyak sekali kemudahan untuk menyimpan sebuah data, gambar, film dan musik. Jika kita cermati CD, VCD dan DVD ini tidak hanya bisa di pakai dengan CD player, VCD player dan DVD player, tapi juga bisa dipakai pada laptop atau komputer. Compact Disc (CD), Video Compact Disk (VCD) dan Digital Versatile Disk (DVD) yang berbentuk cakram tipis.

Bagaimana cara kerja CD, VCD dan DVD agar dapat dibaca playernya?
Ternyata dalam CD, VCD dan DVD ini mempunyai lintasan seperti spiral (spiral track) yang menyimpan data atau informasi.

Untuk membaca data atau informasi yang ada didalamnya, digunakanlah sinar laser sebagai pendeteksi. Dan dari bentuknya yang menyerupai cakram yang tipis, bila dilihat dibawah mikroskop akan terlihat ada area naik.

Area naik ini yang dinamakan dengan "pit" atau "lubang-lubang", dan area lainya adalah area yang datar yang disebut dengan "land" atau "dataran". Pit ini dilapisi oleh plastik transparan yang berfungsi sebagai pemantul cahaya dari laser yang diterimanya.

Apabila dicermati pada saat CD, VCD dan DVD berotasi pada playernya, akan nampak pantulan sinar laser dari pit, yang selanjutnya diteruskan pada sebuah detektor. Pantulan cahaya tersebut berfluktiasi pada saat melewati pit dan land, fluktuasi inilah yang akan mengirim data dalam bentuk angka-angka biner yaitu 0 dan 1.

Biar sinar laser yang berfluktiasi ini bisa terdeteksi oleh detektor, CD, VCD dan DVD ketebalanya ditentukan oleh sebuiah interferensi destruktif. Sinar laser yang melewati pit, sebagian sinarnya juga akan dipantulkan melewati jalur land.

Kedua sinar laser yang melewati lintasan yang berbeda tersebut tergabung menjadi interferensi destruktif dengan ketebalan pit setengah panjang dari gelombang sinar laser yang jatuh pada tepi pit. Dengan begitu cahaya laser bisa dideteksi oleh detektor sampai data atau informasi sampai dan kita pun bisa menikmati film, musik dan bisa melihat data di komputer juga pada playernya.

Cara Kerja sebuah DVD Player sama persis seperti pada cara kerja CD Player, sebab keduanya mempunyai komponen optik yang bisa menyorotkan sinar laser berwarna merah ke arah permukaan sebuah piringan. Atau tepatnya ke permukaan layer dari sebuah piringan CD ataupun DVD.

DVD player mampu menguraikan (dekode) data video MPEG-2 yang dirubah menjadi video komposit standar, biar bisa dinikmati pada pesawat televisi, Begitu juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh processor Dolby untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung pada perangkat keluaran seperti speaker.

Ada 3 komponen mendasar pada DVD Player

Sejarah dan Cara Kerja CD DVD VCD Player

1. Motor Penggerak Putaran Piringan

Berfungsi sebagai pengontrol setiap gerakan putar dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat membantu proses pembacaan trak yang mempunyai putaran antara 200 sampai dengan 500 RPM.

2. Sebuah Lensa dan Laser

Ini yang menjadi perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan pada data dari sebuah piringan, memakai penembak dengan sistem laser, umumnya laser ini sangat kompatibel dengan jenis piringan CD. Apabila CD bekerja pada laser dengan panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan pada perangkat DVD bekerja pada 635 atau 650 nanometer.

3. Trak Mekanik

Merupakan perangkat bantu yang bekerja menggerakkan laser beam yang mengikuti gerak dari track beralur spiral dari sebuah piringan. Sistem tracking ini bisa bergerak dengan resolusi tingkat mikron. Didalam DVD Player terdapat komponen yang memiliki basis teknologi komputer, yang di buat dalam blok data berbentuk IC (Intregated Circuit).

Yang mana salah satunya mengarah ke modul DAC atau Digital Analog Converter) yang bekerja untuk menangani data video dan audio. Atau bahkan langsung menuju ke komponen dengan format digital, seperti pada data video digital.

Prinsip Kerja pada DVD Player yang paling mendasar terletak pada pemfokusan dari laser pada saat melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak. Sebab titik kerjanya harus bisa terfokus pada setiap permukaan bisang pantul. Ini sangat menentukan terutama pada saat menjalankan jenis piringan DVD yang mempunyai double-layer.

Karena dalam satu muka terdapat 2 lapisan reflektor yang masing-masing mempunyai jarak yang berbeda, sehingga titik Fokusnya juga tidak sama. Untuk lapisan ke1 dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, yang mana laser juga harus bisa menembusnya pada saat membaca data pada layer inti yang berada pada lapisan ke2.

Setiap sorotan laser akan langsung mengenai bagian lapisan pemantul bahan polycarbonate dari sebuah DVD. Lalu dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic yang bekerja sebagai pendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi opto-electronic tadi selanjutnya diterjemahkan menjadi kode-kode biner yang biasa dinamakan bit.

Pekerjaan paling berat dalam sistem pembacaan dari sebuah piringan DVD adalah ketika menjaga posisi sorotan laser yang harus bisa tetap fokus ditengah-tengah jalur track data. Pekerjaan ini dibebankan pada tracking sistem yang selalu bergerak berkelanjutan dari tengah ke pinggir piringan. Sehingga akan membuat pergeseran laser dari arah dalam bergerak keluar secara linier.

Kecepatan dari pembacaan data juga berlangsung cepat ini bisa di buktikan dengan gerakan motor spindle yang berputar semakin lambat pada saatmata laser mulai kearah pinggir piringan DVD.