Memilih Peralatan Audio
Saluran Digital Audio
Seperti yang telah kita bahas pada postingan terdahulu, untuk mendapatkan audio yang maksimal, hubungkan perangkat dengan peralatan audio secara digital. Saat ini ada dua saluran digital yang dipakai, yaitu optikal dengan kabel optik dan digital coaxial yang memakai kabel audio/video biasa.Kabel Optik
Harga yang tersedia dipasaran pun beragam, mulai dari yang cuma Rp. 25 ribu sampai dengan jutaan.
Bagaimana kualitas antara yang murah dan mahal?
Memang ada perbedaan, namun kalau Anda sudah puas dengan yang seharga Rp. 25 ribu, itu sudah cukup. Hati-hati dalam menyimpan kabel ini, karena bila sampai tertekuk atau patah, kabel ini sudah tidak bisa dipakai lagi alias bisa rusak.Kabel Coaxial Digital
Apabila kebetulan PC Anda tidak memiliki saluran digital atau saluran digitalnya rusak, Anda dapat memakai sound card exsternal yang memiliki output digital. Soud card ini Anda hubungkan ke PC dengan saluran USB. Jangan hubungkan sound card exsternal dengan saluran head phone, karena output suaranya tidak akan maksimal. Kita memakai saluran USB karena data yang disalurkan masih tetap berupa data digital.
Harga untuk komponen sound card eksternal ini memang beragam, mulai yang seharga Rp.200ribu hingga mencapai puluhan juta. Sayangnya yang berharga sekitar 200 ribuan masih belum banyak tersedia disini (saat postingan ini ditulis), Sedangkan yang tersedia di toko musik harganya sekitar Rp. 2 jt-an.
Speaker
Ada 3 komposisi speaker yang saat ini banyak beredar di pasaran, seperti 2.1, 5.1, dan 7.1, Komposisi dengan kode dua angka yang dipisahkan oleh titik tersebut menunjukkan jumlah speaker. Angka yang pertama menunjukkan speaker satelit yang dipakai, sementara angka setelah titik menunjukkan jumlah subwoofer yang dipakai.Misalnya kita mendengar ketukan pintu dibelakang kita, langkah kaki, atau suara kendaraan yang lewat dari depan ke belakang, atau dari kiri ke kanan. Satu speaker di tengah depan dipakai untuk menghasilkan suara percakapan manusia atau suara utama.
Sementara itu subwoofer menghasilkan suara seperti deruman, gumam, bass, atau suara-suara dalam. Speaker 5.1 biasanya dijual satu paket dekodernya. Apabila ingin membeli speaker 5.1 tanpa dekoder, Anda harus mencari di toko-toko komputer. Harganya pun beragam, mulai dari Rp. 750.000,- sampai Rp. 2 jt lebih.
Speaker dengan rentang harga diatas memiliki kualitas yang mirip, terutama pada speaker satelitnya. Memang ada bedanya, tapi tidak terlalu signifikan. Apabila bicara tentang subwoofernya, bedanya cukup terasa. Semakin mahal harganya, semakin baik subwoofernya.
Subwoofer yang bagus terasa lebih empuk dan lebih luas. nah speaker yang lebih berkualitas lagi memiliki rentang harga lebih dari Rp. 5 juta-an. Suara speaker satelitnya terasa lebih bening, jernih, dan lebih tajam, sementara jangkauan suara subwoofernya terasa lebih empuk, lebih lebar, dan lebih "terasa di telinga".
Yang pasti, apapun yang Anda mainkan terasa berbeda, terasa lebih dekat. Speaker 7.1 sama dengan speaker 5.1 namun dengan tambahan 2 speaker di tengah kiri dan kanan.
Kebanyakan gedung bioskop memakai komposisi ini, tapi untuk di rumah komposisi 5.1 saja sudah cukup. Untuk memilih speaker, Anda cukup mempercayai telinga Anda. Cobalah semua speaker yang cocok dengan budget Anda.
Pilih mana yang cocok, setelah itu cobalah speaker kelas atas macam Bang & Olufsen dan Harman Kardon. Nah, baru Anda bisa merasakan bedanya kualitas suara, dan menentukan pilihan.
Sound Processor / Dekoder
Pada saat ini dekoder suara yang tersedia di pasaran ada dua macam jenis, yang sudah satu paket dengan speakernya dan ada yang dijual terpisah. Beberapa waktu lalu produsen speaker untuk komputer seperi Creative menjual produk home theater yang terdiri dari dekoder dollby/dts berikut speaker berkomposisi 5.1.
Suara yang dihasilkan sudah dapat mengalahkan kesan di bioskop bila dipasang pada ruangan berukuran sekitar 10x10m. Harganya pun tidak terlalu mahal untuk kualitas yang bagus, sekitar Rp. 2.3 juta.
Saat ini produk decoder yang terpaket menjadi satu dengan speaker yang terlihat di pasaran adalah produk JVC. JVC mengeluarkan 3 jenis macam produk kelas menengah ke bawah dengan harga mulai Rp. 2 juta hingga yang termahal sekitar Rp. 3 juta.
Semua produk di atas memenuhi spesifikasi standar untuk home theater, yaitu memiliki input digital melalui optik dan mampu membaca sistem suara dolby/dts. Speaker yang disediakan berkomposisi 5.1 , subwoofer yang di milikinya juga dapat menghasilkan suara yang menggelegar. untuk penikmat film, sistem ini sudah cukup.
Perbedaan antara ke3 produk JVC ini hanya terletak pada input tambahan yang disediakan. Yang terlengkap dapat menerima berbagai macam media, mulai dari komputer, ipod, mp3 player, memory card, hingga flashdisk. Untuk kualitas suaranya boleh dibilang tidak ada bedanya.
Untuk urusan decoder, harga tidak bohong. Artinya bila Anda membeli dekoder yang lebih mahal, maka kualitas suara yang dihasilkan pun juga lebih baik. Namun Anda tidak perlu kuatir, harga yang murahpun sudah memenuhi standar home theater, yaitu memiliki input optik digital dan dapat membaca sistem suara dolby/dts.
Yang perlu diingat adalah bahwa bila Anda membeli decoder yang mahal, speaker yang Anda beli pun harus mahal,kabel penghubung sekalipun harus mahal juga.
Sedikit diatas kualitas kedua merek ada Yamaha. Baru-baru ini beberapa toko menyediakan paket yang cukup murah, sekitar Rp. 6 juta dan Rp. 9 juta yang terdiri dari dekoder Yamaha beserta speakernya. Yang membedakan Adalah kualitas speakernya, sementara dekodernya sama. Suara yang dihasilkan speaker satelitnya hampir sama, namun subwoofer jelas sangat berbeda.
Yang berharga Rp. 9 juta mampu menghasilkan suara yang lebih berat, ulem, menggema dan mampu mengisi seluruh ruangan.
Kemudian ada lagi merk Bose, Harman/Kardon, dan Bang & Olfusen. Wah, kualitas suaranya memang melewati merek-merek yang saya sebut diatas. Tapi harganya juga memang wah. Kalau sempat pernah mencoba speaker untuk ipod yang diproduksi oleh Harman/Kardon,
Anda pasti bertanya-tanya bagaimana bisa speaker kecil itu mampu menghasilkan suara yang berkualitas seperti speaker besar. Kalau Anda adalah penikmat musik sejati, pastinya tidak akan melirik merek lain selain tiga merek diatas kecuali memang bila budgetnya tidak mencukupi.
Philips menyatakan bahwa produknya ini memakai teknik akustik sedemikian rupa sehingga suara yang dihasilkan mirip seperti pada home theater yang punya speaker 5.1.
Selain itu ada juga home theater yang dikeluarkan oleh Panasonic, LG, dan Samsung. Harganya cukup, sekitar Rp. 3 - 5 juta-an dan sudah tersedia juga dengan DVD player atau Blue-Ray palyer. Namun, kebanyakan dari merk tadi tidak menyediakan input optik digital. Jadi Anda hanya dapat menikmatinya dari Blu-Ray player / DVD yang sudah disediakan.