Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Kelistrikan Mesin

Ada berbagai macam perlengkapan yang dibutuhkan untuk menghidupkan sebuah mesin dan mengoperasikannya secara yang stabil.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)
Keterangan:
  1. Baterai (Aki)
  2. Starter (Sistem start)
  3. Starter (Sistem start)
  4. Alternator (Sistem pengisian)
  5. Switch pengapian
  6. Meter kombinasi (Lampu peringatan pengosongan baterai)
  7. Sensor-sensor

Sistem Start

Pada sistem start akan memaksa mesin untuk berputar dengan memakai motor listrik, dan menghidupkan mesin.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
  1. Baterai
  2. Switch pengapian
  3. Starter

Pengoperasian Starter

Starter akan menghidupkan mesin yaitu dengan cara menautkan pinion gear ke dalam ring gear.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)
Keterangan:
  1. Switch pengapian
  2. Pull-in coil
  3. Hold-in coil
  4. Field coil
  5. Angker
  6. Kopling
  7. Pinion gear
  8. Ring gear
Cara Kerja

Start Mesin
Pada waktu switch pengapian diputar ke posisi START, arus akan mengalir ke pull-in coil dan hold-in coil. Kemudian pinion gear bergeser dan bertautan dengan ring gear. Pada waktu yang sama, arus mengalir ke medan coil, yang membuat rotor berotasi. Gerakan rotasi ini kemudian dikirimkan ke pinion gear, ring gear dan poros engkol untuk menghidupkan mesin.

Setelah Start Mesin
Pada waktu switch pengapian diputar ke posisi START, arah arus yang mengalir ke pull- in coil menjadi berubah dan pinion gear kembali ke posisi semula. Ketika arus berhenti mengalir ke medan coil, rotasi starter menjadi berhenti.

Alternator (Sistem Pengisian)

Sistem pengisian akan menghasilkan arus listrik untuk mensuplai komponen-komponen kelistrikan dengan jumlah arus listrik yang dibutuhkan, dan untuk mengisi baterai ketika mesin kendaraan sedang bekerja. Kemudian sesaat setelah mesin hidup, drive belt membuat alternator bekerja.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
  1. Alternator
  2. Baterai
  3. Lampu peringatan pengosongan baterai
  4. Switch pengapian
Cara Kerja

Pembangkitan Arus
Ketika mesin hidup, drive belt mengirim rotasi mesin ke puli alternator yang membuat rotor
berotasi. Kemudian, stator coil membangkitkan arus bolak-balik.

Penyearah
Pada sistem kelistrikan kendaraan memakai arus langsung. Oleh sebab itu, penyearah mengubah arus bolak-balik yang dibangkitkan oleh stator coil menjadi arus langsung.

Pengaturan tegangan
Tegangan pada sistem kelistrikan kendaraan diatur sebesar 12V. Komponen IC regulator dipakai untuk mengatur arus ke tegangan konstan tanpa mengindahkan perubahan kecepatan dari alternator.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)
Keterangan:
  1. Rotor coil
  2. Stator coil

Sistem Pengapian

Sistem Pengapian Konvensional

Sistem pengapian konvensional disini adalah sistem pengapian yang memakai platina dan kondensator untuk pemutusan arus primer dan banyak sekali dipakai pada mobil. Pada sistem pengapian ini memiliki beberapa komponen diantaranya yaitu adalah kunci kontak, coil, platina , kondensor, busi, kabel tegangan tinggi.

Kemudian pada kendaraan bermotor yang bersilinder lebih dari satu memakai distributor untuk membagi tegangan ke busi sesuai dengan firing order (FO).

Prinsip Kerja
Jika kunci kontak dihubungkan “ON” dan posisi platina menutup, maka arus primer dari baterai akan mengalir ke coil pengapian terus ke platina dan massa (terjadi kemagnetan pada kumparan primer). Ketika platina mulai membuka, maka :

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

1) Pada kumparan sekunder muncul arus induksi dengan tegangan 10 kv – 20 kv. Pada motor bersilinder satu, arus terus mengalir ke busi. Sedangkan pada motor bersilinder banyak, arus akan mengalir kebusi lewat pembagi arus yang sesuai dengan firing order (FO).

2) Pada kumparan primer muncul induksi sendiri dengan tegangan 300 – 400 volt. Arus ini selanjutnya mengalir dan di simpan untuk sementara dalam kondensator. Dan jika platina menutup kembali maka muatan listrik yang ada dalam kondensator tersebut di atas akan mengalir ke rangkaian, arus primer segera menjadi penuh.

Sistem Pengapian CDI

Sistem pengapian CDI yaitu merupakan pengembangan dari sistem pengapian konvensional, dengan menambahkan komponen elektronik pada sistem ini. Maka akan membuat kerja sistem pengapian menjadi lebih baik. Sistem pengapian CDI adalah sistem pengapian yang memanfaatkan pengisian dan pengosongan muatan kapasitor untuk membuat induksi tegangan yang tinggi pada coil pengapian.

Prinsip Kerja Sistem Pengapian CDI

Jika kunci kontak “ON” maka arus dari baterai yang mengalir menuju trafo (transformator) yang berada dalam unit CDI. Lalu trafo akan menaikkan tegangan baterai 12 volt menjadi 400 volt, yang selanjutnya mengisi ke kapasitor. Apabila pada Thyristor (SCR) diberikan sinyal dari pulsa pemicu maka SCR akan ON, sehingga arus listrik dengan muatan kapasitor akan mengalir menuju primer coil.

Karena arus kapasitor yang mengalir hanya sesaat maka primer coil menjadi kehilangan kemagnetan dengan cepat. Dan hal ini lah yang membuat munculnya tegangan tinggi (Induksi) pada coil pengapian yang selanjutnya dialirkan ke busi.

Sistem Pengapian Dengan Coil Igniter

Sistem pengapian akan membangkitkan loncatan bunga api pada tegangan yang tinggi, dan menyalakan percampuran udara-bahan bakar yang dimampatkan di dalam silinder, pada waktu yang optimal. Berdasarkan sinyal-sinyal yang diterima dari sensor-sensor, engine ECU (Electronic Control Unit) mempengaruhi kontrol untuk menghasilkan waktu pengapian yang optimal.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
  1. Switch pengapian
  2. Baterai
  3. Coil pengapian dengan igniter
  4. Busi
  5. Engine ECU
  6. Sensor posisi poros cam
  7. Sensor

Sistem Pengapian Langsung

Sistem pengapian langsung akan menyuplai tegangan tinggi secara langsung dari coil pengapian ke busi.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
A. Tipe A
Disini akan menyediakan coil pengapian dengan igniter pada setiap silinder.
B. Tipe B
Disini akan menyediakan coil pengapian dengan igniter untuk setiap dua silinder. Memakai kawat bertegangan tinggi untuk menyuplai arus ke silinder-silinder.

Keterangan:
  1. Coil pengapian (dengan igniter)
  2. Busi
  3. Kawat bertegangan tinggi

Distributor

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)
Keterangan:
A. Tipe konvensional
Pada tipe ini akan mendistribusikan listrik dengan coil pengapian dan sebuah igniter, lewat kawat yang bertegangan tinggi dari distributor.

B. Tipe IIA (Integrated Ignition Assembly)
Dan pada tipe ini mengandung coil pengapian dan igniter di dalam distributor.

Keterangan:
  1. Distributor
  2. Tutup distributor
  3. Rotor
  4. Coil pengapian
  5. Igniter
  6. Engine ECU (Electronic Control Unit)
  7. Signal rotor
  8. Pick-up coil

Coil Pengapian

Komponen ini akan meningkatkan tegangan baterai (12V) untuk membangkitkan tegangan tinggi di atas 10kV, yang dibutuhkan untuk pengapian. Primer dan sekunder coil ditempatkan saling berdekatan. Ketika arus diberikan secara intermittent ke primer coil, Keluarlah saling induktansi.

Mekanisme ini yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tegangan tinggi pada sekunder coil. Coil pengapian bisa membangkitkan tegangan tinggi yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah dan ukuran gulungan coil.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
A. Tipe konvensional
B. Tipe DIS (Direct Ignition System)
C. Tipe IIA (Integrated Ignition Assembly)
  1. Terminal primer (+)
  2. Terminal primer (-)
  3. Coil primer
  4. Inti besi (Iron core)
  5. Coil sekunder 
  6. Terminal sekunder
  7. Igniter
  8. Busi

Melepas dan Memasang Distributor pada Mobil

Melepas distributor

  • Lepas semua kabel dari komponen distributor
  • Memutar poros engkol sampai torak pada silinder 1 pada posisi TMA langkah kompresi (posisi saat pengapian )
  • Memberi sebuah tanda pada rumah distributor sesuai dengan arah jari rotor
  • Memberi sebuah tanda pada rumah distributor dan blok motor
  • Melepas komponen distributor dari dudukannya
Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Memasang kembali distributor

  • Pastikan bahwa posisi torak silinder 1 sudah pada TMA langkah kompresi / posisi waktu pengapian
  • Menyesuaikan lagi tanda pada rumah distributor dengan arah jari rotor
  • Memasang kembali distributor pada blok motor
  • Memasang kembali baut pengikat namun jangan dikeraskan dahulu
  • Pasang kembali sistem pengabelan
  • Stel waktu pengapian, dan baru keraskan baut pengikat
  • Hidupkan kembali motor

Menentukan Letak Silinder 1

Menurut standar normalisasi silinder 1 berada paling jauh dari pemindah tenaga pada bentuk V atau dalam bentuk datar silinder 1 yang berada di sebelah kiri dan paling jauh dari pemindah tenaga.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Menentukan urutan untuk pengapian, dengan melihat gerakan katup

  • Perhatikan atau catat jumlah silinder, guna untuk menentukan besar sudut jarak pengapian
  • Putar poros engkol hingga kedua katup silinder 1 pada posisi menutup (langkah kompresi)
  • Putar poros engkol sesuai dengan besar sudut jarak dari pengapian periksa dan juga catat silinder mana yang kedua katupnya menutup
  • Ulangi lagi langkah kerja diatas hingga silinder menghasilkan urutan pengapian

Menutup lubang busi dengan gabus

  • Membuka busi silinder 1 dan kemudian mengantinya dengan gabus
  • Memutar motor hingga gabus pada silinder 1 lepas
  • Membuka semua busi yang lain dan kemudian menggantinya dengan gabus
  • Perhatikan dan catat, jika gabus lepas artinya pada silinder itu terjadi kompresi
  • Ulangi hingga semua silinder, hingga mendapatkan urutan pengapian

Penyetelan Kontak Pemutus dengan Dwell Tester

Langkah kerja
  • Lepas tutup distributor, rotor dan juga piringan tutup.
  • Periksa celah kontak secara visual. Untuk kendaraan mobil biasanya memiliki ukuran 0.4 – 0.5 mm.
  • Apabila celah kontak lebih besar atau lebih kecil, stel sesuaikan menurut metode yang sudah dijelaskan pada penyetelan dengan fuller.
  • Pasang kembali pengetes dwel
  • Start motor dan perhatikan periksa sudut dwel. bila salah, stel kembali celah kontak hingga menghasilkan yang sesuai dan jika sudah baru keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap.
  • Pasang kembali, kontrol sudut dwel sekali lagi selama motor (putaran idle)
Petunjuk
Besar sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 52 - 56°, untuk motor 6 silinder 36 - 38° Biasanya ada perubahan pada sudut dwel, ini tergantung pada jumlah putaran motor. Itu akibat dari kebebasan plat dudukan kontak dan juga kebebasan poros governor.

Jika jumlah perubahan lebih dari 5 derajat, distributor harus dioverhoul. Kecuali: distributor buatan delco (GM) dan Ducellier (Renault). Distributor tersebut akan mengalami perubahan sudut dwel pada waktu advans vakum bekerja. Perubahan tersebut disebabkan oleh konstruksinya.

Penyetelan Saat Pengapian

Cara Menyetel Dengan Lampu Timing

  • Pasang lampu timing dan juga tachometer
  • Kontrol atau stel putaran idle
  • Perhatikan waktu pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian berada pada puli atau roda gaya. Apabila tanda kotor, harus dibersihkan terlebih dahulu
Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)
  • Apabila waktu pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor hingga distributor bisa digerakkan
  • Putar distributor hingga dihasilkan waktu pengapian yang tepat, lalu keraskan sekrup kembali

Busi

Komponen ini akan menerima tegangan tinggi yang dibuat dari coil pengapian, dan akan memercikkan bunga api, untuk mengapikan percampuran udara-bahan bakar yang ada di dalam silinder. Tegangan tinggi akan membuat bunga api listrik di celah antara elektroda tengah dan elektroda massa.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
A. Busi dengan banyak elektroda
B. Busi beralur
C. Busi dengan elektroda menonjol
  1. Elektroda tengah
  2. Elektroda massa
  3. Alur-V
  4. Alur-U
  5. Perbedaan pada volume tonjolan

Kelistrikan Pada Bodi

Komponen-komponen kelistrikan pada bodi kendaraan terdiri dari part-part kelistrikan yang dipasang pada bodi kendaraan yaitu seperti: Wire harness , switch dan relai, sistem penerangan, meter kombinasi dan pengukur, pembersih dan pembasuh kaca, air conditioning

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Kawat Harness (Wire Harness)

Memanfaatkan kawat dibagi menjadi beberap kelompok berikut, dan untuk memudahkan persambungan antara komponen-komponen kelistrikan pada sebuah kendaraan: kawat dan kabel, part-part persambungan, part-part pelindung sirkuit, dll.

Kawat dan Kabel

Jenis utama kawat dan kabel yang dipakai pada kendaraan. Untuk melindungi, memakai part-part dengan pelindung kabel/kawat:

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)
Keterangan:
1. Kawat bertegangan rendah
Tipe kawat yang dipakai secara luas pada kendaraan, terdiri dari elemen elemen kawat dan penyekatan.

2. Kabel-kabel berpelindung
Jenis kabel yang dirancang untuk melindungi dirinya sendiri dari gangguan-gangguan luar, dan dipakai pada area-area sebagai berikut: Kabel radio antena feeder, Garis-garis sinyal pengapian, Garis-garis signal oksigen sensor, dll.

3. Kawat bertegangan tinggi (High-tension cords)
Jenis kawat yang dipakai sebagai part dari sistem pengapian mesin bensin. Kawat ini terdiri dari sebuah konduktor (inti kawat) yang ditutup oleh penyekat karet tebal yang akan mencegah agar tegangan tinggi tidak bocor keluar.

4. Part-part pelindung kawat/kabel
Part-part pelindung akan menutup atau membalut kawat dan kabel, atau mengamankannya dari part -part lain agar melindungi wiring harness. Kemudian untuk memudahkan persambungan, wire harness ini dipusatkan pada beberapa tempat pada kendaraan seperti:

Junction block (J/B)

Junction block adalah part dimana konektor-konektor untuk sirkuit listrik dikelompokkan bersama-sama. Pada umumnya, terdiri dari: Papan-papan sirkuit tercetak, sekring, relai, pemutus sirkuit, dan alat-alat lain.

Relai block (R/B)

Walaupun sangat serupa dengan junction block, relai block tidak mempunyai papan-papan sirkuit tercetak atau fungsi-fungsi per-sambungan terpusat lainnya

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
  1. Ruang mesin J/B atau R/B
  2. Relai
  3. Fuse sekring dan fusible link

Konektor-Konektor

Fungsi dari konektor-konektor, yang dipakai diantara wire harness atau manfaatkan kawat
dan komponen kelistrikan, yaitu untuk memberikan persambungan listrik. Ada dua tipe konektor yaitu: Konektor kawat-ke-kawat, dan Konektor kawat-ke-komponen. Konektor-konektor ini dibagi menjadi tipe male dan female, dan ini tergantung pada bentuk terminalnya. Kemudian pada konektor-konektor tersebut tersedia dalam berbagai macam warna.

Junction Konektor

Fungsi dari junction konektor adalah untuk menghubungkan terminal-terminal dari kelompok yang sama.

Konektor Persambungan (Junction connector)
Fungsi konektor persambungan atau (Junction connector) adalah untuk menghubungkan terminal-terminal dalam kelompok yang sama.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Baut-baut massa dipakai untuk memassa-kan wire harness dan komponen-komponen listrik ke pada bodi kendaraan. Tidak sama seperti baut-baut biasa, pada permukaan-permukaan baut ini diberi warna atau dicat hijau untuk mencegah oksidasi.

Part-part Pelindung Sirkuit

Part-part pelindung sirkuit akan melindungi rangkaian dari arus yang mengalir berlebihan pada saat kawat atau komponen listrik/elektronik mengalami konsleting.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan

1. Fuse (sekring)

Sebuah fuse atau sekring dipasang diantara fusible link dan alat kelistrikan. Ketika arus yang melebihi nilai dari amper yang sudah ditentukan mengalir melalui rangkaian alat kelistrikan individu. Maka sekring ini akan meleleh tujuanya yaitu untuk melindungi rangkaian. Disini sekring memakai dua jenis yaitu: sekring blade, dan sekring cartridge.

2. Fusible Link

Sebuah fusible link dipasang segaris diantara sumber tenaga dan alat kelistrikan tempat dimana arus dengan amper tinggi akan mengalir. Jika ada arus yang berlebihan mengalir yang di akibat-kan dari sebuah konsleting nya kawat harness dengan bodi, fusible link akan mencair untuk melindungi kawat harness. Disini memakai dua jenis fusible link yaitu: jenis fuse cartridge dan jenis fuse link.

Pemutus Sirkuit (circuit breaker)

Pemutus sirkuit dipakai untuk melindungi rangkaian dengan beban amper yang tinggi yang tidak mampu lagi dilindungi oleh sebuah fuse (sekring), seperti pada blower motor, power window, defogger, dll.

Ketika arus yang melebihi nilai amper yang ditentukan mengalir, elemen bimetal pada pemutus akan membangkitkan panas dan kemudian menyebarkannya untuk memutus arus.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Meskipun jika arus di bawah nilai amper yang ditentukan, jika arus mengalir berulang kali dalam waktu pendek atau panjang, temperatur bimetal akan naik tujuanya untuk memutus arus tersebut.

Tidak seperti fuse atau sekring, sebuah pemutus sirkuit atau circuit breaker (CB) bisa dipakai kembali ketika bimetalnya diset kembali. Pemutus arus mempunyai dua tipe seperti yang ditunjukkan pada gambar di sebelah kiri: tipe reset otomatik yang secara otomatis akan mengeset kembali, dan tipe reset manual yang harus secara manual untuk mengeset kembali.

Sakelar dan Relay

Sakelar dan relai akan membuka dan menutup rangkaian listrik untuk menghidupkan dan mematikan lampu-lampu, dan juga untuk mengoperasikan sistem-sistem kontrol.

1. Sakelar
Pada beberapa sakelar biasanya dioperasikan secara manual, sementara yang jenis lainnya beroperasi secara otomatis yaitu dengan merasakan adanya tekanan, tekanan oli, atau temperatur.

2. Relay
Relai akan memungkinkan fungsi ON/OFF dengan arus kecil rangkaian listrik yang membutuhkan arus besar. ketika relai dipakai, rangkain yang membutuhkan arus yang besar bisa disederhanakan.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)
Keterangan:
  1. Sakelar
  2. Relay
  3. Baterai

Jenis-jenis Sakelar dan Relai

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
1. Sakelar yang bisa langsung dioperasikan dengan tangan
a. Sakelar rotary
b. Sakelar tekan
c. Sakelar gergaji
d. Sakelar tuas

2. Sakelar yang akan bekerja karena ada perubahan temperatur atau arus listrik
e. Sakelar deteksi temperatur
f. Sakelar deteksi arus

3. Sakelar yang akan bekerja/dioperasikan oleh perubahan permukaan fluida

4. Relai
g. Relai elektromagnetik
h. Sakelar relai tipe bergantung

Sistem Penerangan

Lampu besar

Lampu besar akan mengarahkan sinarnya ke depan untuk memastikan jarak pandang dari pengemudi selama pengendaraan pada malam hari atau berkabut. Lampu-lampu tersebut bisa diganti untuk memberikan penerangan jarak jauh (diarahkan ke atas) dan jarak dekat (diarahkan ke bawah). Lampu-lampu tersebut juga berfungsi untuk memberitahukan pengemudi kendaraan lain atau pejalan kaki akan kehadiran kendaraan Anda.

Pada beberapa model sudah dilengkapi dengan lampu pengendaraan siang hari yang akan tetap menyala setiap waktu untuk memberikan peringatan kepada kendaraan lain akan kehadiran kendaraan Anda. Pembersih lampu besar yaitu untuk membersihkan lensa-lensa lampu besar dan juga sudah tersedia pada beberapa model.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Lampu-Lampu Lain:

1. Lampu belakang atau kecil (lampu stop)
Pada malam hari atau di dalam terowongan dan berkabut, lampu belakang/kecil bisa untuk memberitahukan kendaraan di belakang akan keberadaan kendaraan ini.

2. Lampu stop (lampu rem)
Lampu-lampu tanda ini akan memberitahukan kendaraan yang berada di belakang bahwa sedang dilakukan pengereman. Biasanya, lampu rem berbagi tempat yang sama dengan lampu belakang/kecil, dan akan menyala lebih terang.

3. Lampu-lampu tanda belok (lampu sein)
Lampu-lampu tanda ini (lampu sein) akan memberitahukan kendaraan lain bahwa kendaraan Anda sedang membelok ke kanan atau ke kiri, atau arah perjalanannya yang berubah.

4. Lampu-lampu peringatan tanda bahaya (lampu peringatan)
Lampu-lampu tanda ini (lampu peringatan) akan memberitahukan kendaraan lain bahwa kendaraan anda sedang melakukan penghentian darurat atau mau diparkir.

5. Lampu-lampu mundur
Lampu-lampu tanda ini akan menyala ketika kendaraan sedang mundur. Lampu-lampu ini juga akan menyala pada malam hari.

6. Lampu clearance (lampu-lampu posisi)
Pada malam hari, lampu-lampu ini akan memberitahukan kendaraan lain akan posisi dan lebar dari kendaraan anda.

7. Lampu plat nomor
Lampu-lampu ini akan menyinari nomor-nomor pada plat nomor agar terlihat waktu malam hari.

8. Lampu-lampu kabut depan & belakang
Lampu-lampu indikator tambahan ini dipakai di bawah kondisi cuaca yang buruk, seperti pada waktu sedang kabut atau hujan.

9. Lampu panel instrumen
Lampu ini akan menyala agar meter dan pengukur bisa terlihat pada malam hari. Dan menyala ketika sakelar peredup lampu besar di putar satu langkah

10. Lampu interior (lampu dome/ruang)
kemudian pada umumnya, lampu ini berada di tengah atap, atau bagian atas dalam kaca spion. Sakelar untuk lampu ini biasanya mempunyai 3 pengesetan sebagai berikut:
"ON" : tetap pada keadaan menyala.
"OFF" : tetap pada keadaan mati.
"DOOR" : menyala hanya jika pintu dibuka.

Meter Kombinasi dan Pengukur

Meter kombinasi dan pengukur ini terdiri dari meter, pengukur, lampu peringatan, dan lampu indikator untuk menunjukkan informasi yang dibutuhkan oleh pengemudi guna untuk pengendaraan yang lebih aman.

Meter dan Pengukur

Meter dan pengukur berikut ini menunjukkan, melalui gerakan jarum-jarumnya, informasi yang memang sering berubah.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
  1. Tachometer
  2. Speedometer
  3. Pengukur temperatur air
  4. Pengukur bahan bakar (dengan lampu peringatan permukaan bahan bakar)
  5. Pengukur tekanan oli
  6. Voltmeter

Lampu-lampu Peringatan

Lampu-lampu peringatan ini akan menyala pada situasi berikut:
  • Untuk memberi sebuah peringatan kepada pengemudi bahwa ada malafungsi atau sedang membutuhkan pengisian kembali atau penggantian.
  • Untuk memastikan keamanan dari pengendaraan.
  • Memakai bohlam berwarna merah dan jingga, ini tergantung pada keadaan kegentingan atau prioritas informasi.
Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
  1. Lampu peringatan ABS (disini hanya untuk kendaraan yang sudah dilengkapi dengan ABS saja)
  2. Lampu peringatan untuk permukaan fluida rem
  3. Lampu indikator untuk malafungsi
  4. Lampu peringatan pada pengosongan baterai
  5. Lampu peringatan untuk sabuk pengaman
  6. Lampu peringatan untuk pintu terbuka
  7. Lampu peringatan untuk airbag (hanya kendaraan yang sudah dilengkapi dengan airbag saja)
  8. Lampu peringatan untuk permukaan bahan bakar yang rendah
  9. Lampu peringatan untuk tekanan oli rendah
  10. Lampu peringatan untuk sedimenter bahan bakar (dan hanya untuk kendaraan bermesin diesel)
  11. Lampu peringatan untuk glowplug (hanya untuk kendaraan yang bermesin diesel

Lampu-lampu Indikator

Lampu-lampu Indikator ini akan menyala untuk memberitahukan pengemudi bahwa masing-masing alat berfungsi, setelah pengemudi selesai mengoperasikan sakelar atau tuas. Bohlam yang berwarna biru, hijau dan jingga dipakai, ini tergantung pada tujuannya.

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
  1. Indikator peringatan akan menunjukkan tanda bahaya dan tanda belok
  2. Lampu indikator pada tuas pemindah A/T (hanya untuk kendaraan dengan transmisi otomatik saja)
  3. Indikator pada lampu jauh
  4. Lampu indikator overdrive off
  5. Lain-lain

Pembersih dan Pembasuh Kaca

Perbaikan Kelistrikan Otomotif (terknik mesin)

Keterangan:
  1. Wiper motor dan linkage
  2. Reservoir fluida pembasuh
  3. Wiper arm dan blade belakang
  4. Wiper motor belakang
  5. Wiper arm dan blade
  6. Nozzle pembasuh depan
  7. Nozzle pembasuh belakang

Fungsi-fungsi pembersih kaca

  • Fungsi kecepatan: yaitu untuk mengganti kecepatan pembersih kaca antara HI dan LO.
  • Fungsi intermittent : yaitu untuk mengoperasikan pembersih kaca pada kecepatan LO.
  • Ada juga tipe dimana interval bisa disetel dalam beberapa tahap.
  • Fungsi kabut : Yaitu untuk mengoperasikan pembersih kaca sekali ketika sakelar sedang bekerja.
  • Fungsi parkir otomatis : yaitu meskipun pembersih kaca sedang beroperasi, namun jika memutar sakelar ke posisi OFF, maka pembersih kaca akan kembali ke posisi asalnya.
  • Fungsi persambungan pembasuh : Yaitu secara otomatis akan mengoperasikan pembersih kaca ketika sakelar pembasuh diputar ke posisi ON untuk beberapa detik.