Cara Mudah Membuat Rangkaian Lampu Lalu lintas Mini Sederhana
Disini, dimana saya masih dalam tahap pembelajaran tentang ilmu Elektronika
mencoba membuat sebuah alat lampu lalu-lintas mini sederhana. Banyak hal yang bisa kita pelajari
dari materi yang akan kami bahas mengenai prinsip kerja dari lampu lalulintas.
Seperti yang kita ketahui padatnya lalu lintas terutama dijalan raya kota besar, itu sebabnya lampu lalu lintas sangat dibutuhkan sebagai pengatur kendaraan dijalan, biar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas yang tidak diinginkan.
b. Pulsa tersebut berfungsi sebagai pulsa penggerak (Pulse Generator) dalam IC CMOS 4017 (pin 14 clock).
c. Komponen IC 4017 merupakan IC pencacah atau pembagi dengan 10 output.
d. Saat rangkaian diaktifkan maka keluaran 4017, Q0 akan aktif tinggi selama satu periode pulsa input, lalu pada saat Q0 berubah dari aktif tinggi menjadi aktif rendah, Q1 berubah menjadi aktif tinggi selama satu perioda input, kemudian pada saat Q1 berubah dari aktif tinggi menjadi aktif rendah, dan Q2 berubah jadi aktif tinggi selama satu periode pulsa input dan seterusnya sampai Q9.
e. Saat Q0 berubah dari aktif tinggi menjadi aktif rendah, Q1 berubah jadi aktif tinggi selama satu periode input.
f. Karena output Q5 Q6 Q7 Q8 diparalel lalu dihubungkan dengan LED hijau, output Q4 Q9 diparalel dihubungkan dengan LED kuning kemudian Q10 dihubungkan dengan LED merah, LED-LED tersebut akan menyala bergantian seperti menyerupai lampu pengatur lalulintas.
khususnya rangkaian lampu lalu lintas.
Kesimpulan yang penulis dapatkan dalam menulis rangkaian lampu lalu lintas ini akan diuraikan dalam poin-poin berikut ini :
Seperti yang kita ketahui padatnya lalu lintas terutama dijalan raya kota besar, itu sebabnya lampu lalu lintas sangat dibutuhkan sebagai pengatur kendaraan dijalan, biar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas yang tidak diinginkan.
Alat & Komponen
Dalam pembuatan rangkaian ini (lampu lalulintas), alat-alat dan komponen-komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
No
|
Nama Komponen
|
Nilai
|
Keterangan
|
Jumlah
|
1.
|
Timer
|
1 Pc
|
||
2.
|
IC 4017
|
Pencacah 10 Output
|
1 Pc
|
|
3.
|
Kapasitor
|
10μF
|
Polar
|
1 Pc
|
4.
|
Kapasitor
|
1μF
|
Polar
|
1 Pc
|
5.
|
Kapasitor
|
0.1μF
|
Polar
|
1 Pc
|
6.
|
LED
|
Red, Amber, Green
|
3 Pc
|
|
7.
|
9V
|
1 Pc
|
||
8.
|
Resistor
|
100 kΩ
|
1 Pc
|
|
9.
|
Resistor
|
22 kΩ
|
1 Pc
|
|
10.
|
Resistor
|
470 kΩ
|
3 Pc
|
|
11.
|
1 MΩ
|
1 Pc
|
||
12.
|
||||
13
|
Transformator
|
1 Pc
|
||
14.
|
Papan PCB
|
|||
15
|
||||
16.
|
Secukupnya
|
|||
17
|
Analog
|
Analisa Pengukuran
Sebelum merancang rangkaiannya, terlebih dulu kita ukur komponen-komponen yang akan digunakan tujuanya untuk memastikan apakah komponen tersebut masih berfungsi dengan baik atau tidak. Dalam hal ini, penulis memakai alat ukur multimeter analog.Analisa pengukuran pada komponen Resistor :
- Sakelar pada posisi Ohm meter
- Probe warna merah dan warna hitam ditempelkan pada masing-masing kawat komponen Resistor
- Pada saat mengukur R1 (yang bernilai 100k Ω), batas ukur (range) di-atur pada posisi x1000, jarum menunjuk di sekitar angka 100
- Pada saat mengukur R3, R4, dan R5 (yang masing-masing komponen bernilai 470 Ω), batas ukur (range) di-atur pada posisi x10, jarum menunjuk di sekitar angka 50
- Pada saat mengukur R6 (yang bernilai22 k Ω), batas ukur (range) di-atur pada posisi x1000, jarum menunjuk di sekitar angka 20
Analisa pengukuran pada komponen Kapasitor :
- Masing-masing komponen Kapasitor diukur dengan multimeter Analog
- Atur sakelar pada posisi Ohm meter
- Probe warna hitam (negative) disambungkan pada kaki positif elco, probe warna merah (positif) disambungkan pada kaki negatif Elco
- Untuk komponen Kapasitor Nonpolar, probe warna hitam/merah bebas mau dihubungkan ke kaki mana saja.
- Pada saat mengukur komponen Elco (Elektrolit Capasitor) jarum bergerak ke kanan, kemudian kembali lagi ke kiri
- Pada saat mengukur komponen Kapasitor Nonpolar, jarum bergerak sedikit
Analisa pengukuran komponen Dioda LED :
- Sakelar pada posisi Ohm meter
- Probe warna merah ditempelkan pada kaki Anoda dari LED, dan probe warna hitam ditempelkan pada kaki Katoda dari LED.
- Jarum bergerak ke kanan, lampu menyala.
Analisa pengukuran Trafo :
- Sakelar pada posisi Ohm meter
- Probe ditempelkan acak pada titik terminal gulungan Primer dan Sekunder
- Jarum tidak bergerak
Analisa Rangkaian
Skema Rangkaian
Analisa Cara Kerja Rangkaian
a. Output yang dihasilkan oleh Komponen IC NE 555 (pin 3) berbentuk pulsa.b. Pulsa tersebut berfungsi sebagai pulsa penggerak (Pulse Generator) dalam IC CMOS 4017 (pin 14 clock).
c. Komponen IC 4017 merupakan IC pencacah atau pembagi dengan 10 output.
d. Saat rangkaian diaktifkan maka keluaran 4017, Q0 akan aktif tinggi selama satu periode pulsa input, lalu pada saat Q0 berubah dari aktif tinggi menjadi aktif rendah, Q1 berubah menjadi aktif tinggi selama satu perioda input, kemudian pada saat Q1 berubah dari aktif tinggi menjadi aktif rendah, dan Q2 berubah jadi aktif tinggi selama satu periode pulsa input dan seterusnya sampai Q9.
e. Saat Q0 berubah dari aktif tinggi menjadi aktif rendah, Q1 berubah jadi aktif tinggi selama satu periode input.
f. Karena output Q5 Q6 Q7 Q8 diparalel lalu dihubungkan dengan LED hijau, output Q4 Q9 diparalel dihubungkan dengan LED kuning kemudian Q10 dihubungkan dengan LED merah, LED-LED tersebut akan menyala bergantian seperti menyerupai lampu pengatur lalulintas.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menarik suatu kesimpulan yang dapat mempermudah penulis maupun pembaca dalam mempelajari suatu rangkaian elektronikakhususnya rangkaian lampu lalu lintas.
Kesimpulan yang penulis dapatkan dalam menulis rangkaian lampu lalu lintas ini akan diuraikan dalam poin-poin berikut ini :
- Rangkaian lampu lalu lintas yang lebih kompleks dapat digunakan sebagai perangkat elektronik untuk keperluan sehari-hari, karena efesiensi waktu yang didapat pengguna alat tersebut lebih besar.
- Komponen IC NE 555 dan CMOS 4017 digunakan sebagai timer, penggerak pulsa dan pencacah atau pembagi output biar lampu menyala secara bergantian pada periode waktu tertentu.
- LED pada rangkaian lampu lalu lintas dipakai sebagai indikator warna.
- Rangkaian lampu lalu lintas menggunakan tegangan DC. Tegangan ini bersumber dari catu daya sebesar 9 volt.
- Penggunaan komponen yang tepat dan tidak rusak akan sangat membantu dalam menyelesaikan rangkaian lalu lintas ini.
- Pemahaman terhadap teori-teori dasar komponen sangat membantu penulis dalam artikel ini.