Karakteristik dan Prinsip Kerja Rangkaian Penguat Common Emitter (emitor)
Ada berbagai jenis penguat transistor yang dioperasikan dengan menggunakan input sinyal AC. Yang dipertukarkan antara nilai positif dan nilai negatif, maka ini adalah salah satu cara menghadirkan rangkaian penguat common emitor untuk berfungsi antara dua nilai puncak.
Proses ini dikenal sebagai penguat biasing dan ini merupakan desain penguat penting untuk menetapkan titik operasi yang tepat dari penguat transistor yang siap menerima sinyal sehingga dapat mengurangi distorsi pada sinyal output.
Ada berbagai jenis komponen elektronik dalam penguat Common Emitor yang resistor R1 digunakan untuk bias maju, resistor R2 digunakan untuk pengembangan bias, resistor RL digunakan pada output yang disebut sebagai resistansi beban. Resistor RE digunakan untuk stabilitas panas.
Kapasitor C1 digunakan untuk memisahkan sinyal AC dari tegangan biasing DC dan kapasitor dikenal sebagai kapasitor kopling. Gambar tersebut menunjukkan bahwa bias vs gain karakteristik transistor penguat common emitor, jika resistor R2 meningkat maka ada peningkatan dalam bias maju dan R1 & bias berbanding terbalik satu sama lain.
Arus bolak - balik diterapkan ke base transistor dari rangkaian penguat emitor bersama maka ada aliran arus base kecil. Oleh karena itu ada sejumlah besar arus yang mengalir melalui kolektor dengan bantuan resistansi RC.
Tegangan di dekat resistansi RC akan berubah karena nilainya sangat tinggi dan nilainya dari 4 hingga 10 kohm. Oleh karena itu ada sejumlah besar arus yang ada di rangkaian kolektor yang diperkuat dari sinyal lemah, oleh karena itu transistor common emitor bekerja sebagai rangkaian penguat.
Penguat Common Emitor juga dikonversi sebagai penguat inverting. Berbagai jenis konfigurasi dalam penguat transistor adalah common base dan transistor common kolektor dan gambar ditampilkan dalam rangkaian berikut.
Proses ini dikenal sebagai penguat biasing dan ini merupakan desain penguat penting untuk menetapkan titik operasi yang tepat dari penguat transistor yang siap menerima sinyal sehingga dapat mengurangi distorsi pada sinyal output.
Apa itu Penguat Common Emitor?
Penguat common emitor adalah transistor bipolar tiga tahap tunggal base dan digunakan sebagai penguat tegangan. Input dari penguat ini diambil dari terminal base, output dikumpulkan dari terminal kolektor dan terminal emitor adalah common untuk kedua terminal. Simbol base dari penguat Common Emitor ditunjukkan di bawah ini.Prinsip Kerja Penguat Common Emitor
Diagram rangkaian di bawah ini menunjukkan kerja dari rangkaian penguat Common Emitor dan terdiri dari biasing pembagi tegangan, yang digunakan untuk memasok tegangan bias base sesuai kebutuhan. Biasing pembagi tegangan memiliki pembagi potensial dengan dua Resistor yang terhubung sedemikian rupa sehingga titik tengah digunakan untuk memasok tegangan bias base.Ada berbagai jenis komponen elektronik dalam penguat Common Emitor yang resistor R1 digunakan untuk bias maju, resistor R2 digunakan untuk pengembangan bias, resistor RL digunakan pada output yang disebut sebagai resistansi beban. Resistor RE digunakan untuk stabilitas panas.
Kapasitor C1 digunakan untuk memisahkan sinyal AC dari tegangan biasing DC dan kapasitor dikenal sebagai kapasitor kopling. Gambar tersebut menunjukkan bahwa bias vs gain karakteristik transistor penguat common emitor, jika resistor R2 meningkat maka ada peningkatan dalam bias maju dan R1 & bias berbanding terbalik satu sama lain.
Arus bolak - balik diterapkan ke base transistor dari rangkaian penguat emitor bersama maka ada aliran arus base kecil. Oleh karena itu ada sejumlah besar arus yang mengalir melalui kolektor dengan bantuan resistansi RC.
Tegangan di dekat resistansi RC akan berubah karena nilainya sangat tinggi dan nilainya dari 4 hingga 10 kohm. Oleh karena itu ada sejumlah besar arus yang ada di rangkaian kolektor yang diperkuat dari sinyal lemah, oleh karena itu transistor common emitor bekerja sebagai rangkaian penguat.
Gain Tegangan dari Penguat Common Emitor
Arus gain dari penguat common emitor didefinisikan sebagai rasio perubahan arus kolektor terhadap perubahan arus base. Gain tegangan didefinisikan sebagai produk dari arus gain dan rasio resistansi output kolektor terhadap resistansi input dari rangkaian base. Persamaan berikut menunjukkan ekspresi matematika dari kenaikan gain tegangan dan gain arus.Penguat Transistor Common Emitor
Diagram rangkaian berikut menunjukkan penguat transistor Common Emitor. Penguat transistor ini memiliki konfigurasi yang sama dan ini merupakan format standar dari rangkaian transistor meski gain tegangan diinginkan.Penguat Common Emitor juga dikonversi sebagai penguat inverting. Berbagai jenis konfigurasi dalam penguat transistor adalah common base dan transistor common kolektor dan gambar ditampilkan dalam rangkaian berikut.
Karakteristik Penguat Common Emitor
- Gain tegangan penguat common emitor adalah sedang
- Gain daya tinggi di penguat common emitor
- Ada hubungan fasa 180 derajat dalam input dan output
- Dalam penguat common emitor, resistor input dan output berukuran sedang.
Aplikasi Penguat Common Emitor
- Penguat common emitor digunakan dalam penguat tegangan frekuensi rendah.
- Penguat ini biasanya digunakan di rangkaian RF.
- Secara umum, penguat digunakan dalam penguat kebisingan rendah
Kelebihan Penguat Common Emitter
- Penguat emitor yang umum memiliki impedansi input yang rendah dan merupakan penguat inverting
- Impedansi output penguat ini tinggi
- Penguat ini memiliki penguatan daya tertinggi bila dikombinasikan dengan tegangan sedang dan penguatan arus
- Arus gain dari penguat common emitor tinggi
Kekurangan Penguat Common Emitter
- Dalam frekuensi tinggi, Penguat Common Emitor tidak merespons
- Gain tegangan penguat ini tidak stabil
- Resistansi output sangat tinggi pada penguat ini
- Dalam penguat ini, ada ketidakstabilan panas yang tinggi
- Resistansi output tinggi